Suara.com - Para ahli menggali tulang dinosaurus yang tersembunyi di bawah kandang ternak dekat kota kecil Eromanga di Australia pada 2017.
Fosil dinosaurus dari sekitar 92 juta tahun lalu itu baru selesai dianalisis pada 2021 dan para ilmuwan menjuluki hewan raksasa tersebut sebagai "Cooper".
Memiliki nama Australotitan cooperensis, hewan ini adalah titanosaurus yang menguasai daratan Australia selama periode Cretaceous, sekitar 92 hingga 96 juta tahun yang lalu.
Penamaan Australotitan berarti "titan selatan" dan cooperensis dinamai untuk daerah tempat fosil ditemukan.
Baca Juga: Curiga karena Bau Busuk, Pria Ini Temukan Jenazah di Dalam Patung Dinosaurus
Spesies baru ini telah dirinci dalam makalah yang diterbitkan di jurnal PeerJ oleh para peneliti dari Queensland Museum di Australia dan Eromanga Natural History Museum.
"Titanosaurian baru ini adalah dinosaurus terbesar dari Australia yang diwakili oleh sisa-sisa osteologis," kata Robyn Mackenzie, ahli paleontologi dari Eromanga Natural History Museum, dikutip dari CNET, Selasa (8/6/2021).
Selama bertahun-tahun, tim ahli perlahan menggali potongan fosil Cooper dan menganalisisnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang makhluk raksasa itu.
Dengan bantuan analisis komputer 3D, tim mulai mengungkap kisah Cooper dan membuat perkiraan tentang ukuran, panjang, dan massanya.
Dinosaurus dengan leher memanjang itu dapat tumbuh hingga hampir 100 kaki.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Paling Cerewet
Berdasarkan pengukuran sauropoda lainnya, kemungkinan Cooper memiliki berat hampir 70 ton atau sekitar 10 kali lebih banyak dari gajah Afrika.
Untuk memastikan bahwa tim memang menemukan spesies yang benar-benar baru, para ahli juga membandingkan tulang Cooper dengan sauropoda lain yang sebelumnya ditemukan di lokasi, seperti Wintonotitan, Diamantinasaurus dan Savannasaurus.
Hasilnya, perbedaan pada tulang makhluk ini menunjukkan bagaimana Australotitan berbeda dari titanosaurus lainnya.