Suara.com - Para arkeolog menemukan 17 kerangka terpenggal berusia sekitar 1.700 tahun di tiga kuburan Romawi kuno di Knobb's Farm, Inggris.
Para ahli menduga bahwa orang-orang tersebut dieksekusi karena melanggar hukum Romawi.
Namun, para ilmuwan yang tidak terkait dengan penemuan ini menyatakan pendapat yang beragam.
Pemakaman itu menampung kuburan 52 orang dan 17 mayat yang terpenggal mencakup sembilan lelaki serta delapan perempuan dan semuanya berusia di atas 25 tahun.
Baca Juga: Pembangunan IKN Harus Berwawasan Forest City
Dalam banyak kasus, kepala seseorang yang terpenggal dikubur di samping kaki mayat dan tembikar ditempatkan di bagian kepala.
Beberapa mayat juga ditempatkan dalam posisi tengkurap. Para ahli percaya bahwa orang-orang yang dipenggal itu dieksekusi.
Catatan sejarah mengungkap bahwa jumlah kejahatan berat dalam hukum Romawi meningkat secara drastis selama abad ketiga dan keempat, sekitar waktu kerangka ini dikuburkan.
Tim ilmuwan mencatat bahwa masalah keamanan adalah salah satu alasan peningkatan hukuman mati.
Meskipun ada kemungkinan dieksekusi, orang-orang itu masih dikubur dengan bejana tembikar dan beberapa mayat bahkan ditempatkan di peti mati.
Baca Juga: Ada Struktur Bangunan Tahan Gempa di Situs Ambimaya Indramayu
"Seorang perempuan yang dipenggal kepalanya memiliki koleksi harta karun terkaya. Ia dikubur dengan dua bejana dan kalung manik-manik," kata Isabel Lisboa, arkeolog yang memimpin penggalian, dikutip dari Live Science, Selasa (8/6/2021).
Lisboa menambahkan bahwa di bawah hukum Romawi, keluarga seseorang yang dihukum mati dapat meminta tubuh orang tersebut dimakamkan.
Jika kebijakan itu benar, hal ini bisa menjelaskan mengapa mayat yang dieksekusi mendapatkan pemakaman yang layak.
Meski begitu, beberapa ahli lain yang tidak terlibat dalam penelitian ini berpendapat yang sebaliknya.