Pertama Kalinya, RNA Virus Zika Ditemukan pada Kelelawar Liar

Senin, 07 Juni 2021 | 18:30 WIB
Pertama Kalinya, RNA Virus Zika Ditemukan pada Kelelawar Liar
Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan dari Colorado State University, menemukan materi genetik virus Zika pada kelelawar Afrika yang hidup bebas di alam liar.

Ini adalah deteksi RNA virus Zika pertama yang ditemukan pada kelelawar liar.

Dilaporkan dalam Scientific Reports, hewan tersebut tampaknya terinfeksi secara alami atau melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Virus Zika adalah bagian dari keluarga Flaviviridae, termasuk virus West Nile dan virus dengue.

Baca Juga: Rupanya, Ini Makhluk Hidup Pertama dengan Besi di Giginya

Semuanya merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk pada manusia sehingga sangat penting memahami, bagaimana virus tersebut dapat menyebar pada hewan.

Tim menganalisis 198 sampel dari kelelawar yang dikumpulkan di Hutan Zika dan daerah sekitarnya di Uganda.

Ilustrasi virus zika. (Shutterstock)
Ilustrasi virus zika. (Shutterstock)

Empat kelelawar dari tiga spesies berbeda dilaporkan memiliki RNA virus Zika.

"Sampel positif kami, yang paling dekat hubungannya dengan virus Zika garis keturunan Asia, berasal dari sampel kelelawar dari 2009 hingga 2013," kata Dr Anna Fagre, penulis penelitian ini, dikutip dari IFL Science, Senin (7/6/2021).

Hal ini bisa diartikan bahwa virus garis keturunan Asia telah ada di benua Afrika lebih lama dari yang diduga.

Baca Juga: Dicurigai! Kuburan Massal Korban Perang Dunia II Tersembunyi di Singapura

Empat dari 198 kelelawar memiliki prevalensi yang cukup rendah.

Ini menunjukkan bahwa kelelawar hanyalah inang yang tidak disengaja, sehingga hewan itu mungkin tidak membantu menyebarkan virus.

Tetapi penelitian lebih lanjut tetap harus dilakukan untuk mengonfirmasi hal tersebut.

Tim ilmuwan juga akan menganalisis berapa lama fragmen RNA dapat bertahan di jaringan sehingga para ahli dapat menilai kapan kelelawar benar-benar terinfeksi.

Ilustrasi ilmuwan. [ThisisEngineering RAEng/Unsplash]
Ilustrasi ilmuwan. [ThisisEngineering RAEng/Unsplash]

Bagaimanapun juga, selalu ada kekhawatiran tentang virus zoonosis dan potensi wabah lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI