Suara.com - Perusahaan keamanan siber Bitdefender, menemukan adanya aplikasi pihak ketiga palsu yang disusupi malware bernama TeaBot dan Flubot.
Aplikasi ini mengecoh pengguna dengan meniru aplikasi populer, yang di mana itu adalah aplikasi palsu.
Mengutip Phone Arena, Senin (7/6/2021), tercatat ada lima aplikasi populer palsu yang berisi malware trojan TeaBot.
Salah satu aplikasi palsu ini, telah diinstal lebih dari 50 juta kali.
Aplikasi berisi Teabot ini didistribusikan lewat aplikasi Adblock atau pemblokir iklan palsu.
Aplikasi ini kemudian meminta izin untuk ditampilkan di atas aplikasi lain, menampilkan notifikasi, dan menginstal aplikasi di luar Google Play Store.
![Malware penipu aplikasi populer. [Bitdefender]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/07/21391-malware-penipu-aplikasi-populer.jpg)
Malware TeaBot sendiri bisa berdampak untuk melakukan beberapa kerusakan serius, termasuk serangan overlay melalui layanan aksesibilitas Android.
Selain itu juga mencegat pesan, melakukan berbagai aktivitas keylogging, mencuri kode Google Authentication, hingga mengambil kendali perangkat dari jarak jauh.
Jika TeaBot disebarkan lewat aplikasi pemblokir iklan, maka Flubot disebarkan lewat SMS spam.
Baca Juga: Duh! Apple Akui Mac Lebih Rentan Disusupi Malware
Flubot ini mencuri beberapa data seperti banking, kontak, SMS, dan data pribadi lainnya, termasuk kemampuan untuk mengirim SMS palsu ke pengguna lain.