Suara.com - SpaceX dan Badan Antariksa Inggris mengirim ratusan cacing ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Tujuannya untuk lebih memahami proses kehilangan otot saat umat manusia melakukan misi ke planet lain.
Misi CRS-22 yang diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida ini mengirim cacing mikroskopis yang disebut C. elegans ke ISS.
Hewan itu akan ditempatkan di inkubator hingga enam hari untuk dipelajari.
Baca Juga: Tempat Peluncuran Starship, SpaceX Bangun Pelabuhan Luar Angkasa di Laut
Cacing merupakan salah satu organisme multi-seluler pertama yang struktur genetiknya telah dipetakan.
Para ahli menemukan bahwa 20.000 gen melakukan fungsi serupa dengan yang terjadi pada tubuh manusia, termasuk otot yang dipengaruhi ruang hampa.
"Secara mengejutkan, cacing adalah model yang sangat baik untuk pemeliharaan otot manusia," kata Tim Etheridge, dosen senior di University of Exeter, dikutip dari Independent, Jumat (4/6/2021).
Dalam ruang hampa, astronot dapat kehilangan hingga 40 persen otot setelah melakukan misi hanya setengah tahun keluar dari Bumi.
Karena dampak luar angkasa ini, para ilmuwan harus dapat mengukur dan memodelkan perubahan yang mungkin terjadi untuk merencanakan misi di masa depan.
Baca Juga: Sampah Luar Angkasa Hantam ISS, Merusak Lengan Robotik
Para ahli berharap dapat menggunakan studi ini untuk mengembangkan terapi dan perawatan yang efektif untuk distrofi otot yang dapat mengarah pada kecacatan.
"Penelitian ini akan membantu kami menetapkan molekul tepat yang menyebabkan masalah otot, selama penerbangan luar angkasa dan memungkinkan kami menguji efektivitas terapi baru untuk mencegah penurunan otot," ucap Nate Szewczyk, Profesor Space Biology di University of Nottingham.
Varietas cacing sebelumnya juga pernah dikirim ke ISS pada 2009 menggunakan Space Shuttle Atlantis.