Hacker Serang Pemasok Daging Terbesar di Dunia

Kamis, 03 Juni 2021 | 17:00 WIB
Hacker Serang Pemasok Daging Terbesar di Dunia
Ilustrasi hacker atau peretas dan sebuah ponsel. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan pengolahan daging terbesar di dunia, JBS, mendapat serangan dunia maya yang serius dari hacker atau peretas, memaksa pabrik bernilai miliaran dolar itu untuk menutup pabrik sementara waktu.

Masih terlalu dini untuk menilai dampak dari serangan itu, namun diduga ada insiden yang menyebabkan gangguan pada rantai pasokan lokal.

Peretasan tersebut dengan jelas menyoroti bagaimana infrastruktur utama, dari keamanan nasional hingga ketahanan pangan, dapat sangat rentan terhadap ancaman keamanan siber.

JBS merupakan perusahaan pengolahan daging multinasional yang berkantor pusat di Brasil menjadi sasaran serangan ransomware, Minggu (30/5/2021), menurut laporan Gedung Putih.

Baca Juga: Disdukcapil Kota Bekasi Sempat Diserang Peretas Data Kependudukan

Dalam serangan ransomware, peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan membocorkan, mengganggu, atau menghapus file kecuali uang tebusan dibayarkan.

Serangan tersebut membuat banyak rumah potong hewan dan pabrik pengepakan daging untuk menghentikan proses.

Ilustrasi daging sapi
Ilustrasi daging sapi

Sekitar 7.000 pekerja rumah potong hewan di Australia, 3.000 pekerja di Kanada dan Amerika Serikat terpaksa berhenti.

Tiga hari setelah serangan, JBS mengindikasikan beberapa pabriknya tetap tutup, tetapi beberapa pabrik makanan telah dibuka dan fasilitas daging sapi di Kanada kembali berproduksi.

Gedung Putih mengungkapkan informasi tentang serangan siber pada Selasa (1/6/2021), menjelaskan bagaimana pihaknya percaya bahwa para peretas itu berasal dari organisasi kriminal yang kemungkinan berbasis di Rusia.

Baca Juga: Cegah Peretasan Data Kependudukan, Dirjen Perintahkan Disdukcapil Matikan Layanan Online

"Gedung Putih terlibat langsung dengan pemerintah Rusia dalam masalah ini. FBI sedang menyelidiki insiden tersebut dan CISA berkoordinasi dengan FBI untuk menawarkan dukungan teknis kepada perusahaan dalam pemulihan dari serangan ransomware," kata Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih.

Dilansir dari IFL Science, Kamis (3/6/2021), JBS merupakan pemasok daging terbesar di dunia, memasok daging sapi, ayam, dan babi ke sejumlah supermarket dan restoran cepat saji di lusinan negara.

Diduga beberapa pelanggan besar seperti McDonald's kemungkinan akan terkena dampak langsung dari serangan tersebut karena pasokan daging yang bermasalah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI