Suara.com - Aplikasi UC Browser dilaporkan telah melacak kebiasaan pengguna di perangkat iOS dan Android.
Aplikasi juga disebut mengirim data pengguna ke server perusahaan.
Hal ini pertama kali ditemukan oleh peneliti keamanan siber Gabi Cirlig.
Ia menyebut, aplikasi buatan Alibaba ini merekam log aplikasi berisi situs web yang dikunjungi pengguna dan alamat IP, yang kemudian dikirimkan ke server milik UCWeb.
Baca Juga: Pengguna Clubhouse Android Tembus 2 Juta
Dikutip dari Apple Insider, Kamis (3/6/2021), UC Browser juga memberikan nomor identifikasi ke pengguna, sebuah taktik yang biasa digunakan untuk melacak saat browsing.
Bahkan, informasi tersebut tetap direkam meskipun pengguna sedang dalam mode incognito atau penyamaran.
Cirlig kemudian membandingkan UC Browser dengan aplikasi browser lainnya.
Nyatanya, UC Browser ditemukan mengumpulkan URL, memasukkannya ke data, dan melarikan diri bersama data tersebut.
Dibandingkan dengan Chrome, aplikasi ini tidak mengumpulkan riwayat penelusuran, cookie dan data situs, ataupun informasi yang dimasukkan pengguna saat mengisi formulir online.
Baca Juga: Cara Ubah Jaringan 4G ke 5G untuk Pengguna Android
Saat ini belum diketahui berapa angka pasti pengguna UC Browser.
Namun, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 500 juta kali untuk pengguna Android dan dinobatkan sebagai aplikasi browser nomor empat yang paling banyak digunakan di dunia, dengan pengguna paling banyak di Asia.
Di sisi lain, UC Browser juga menunda memasukkan aplikasinya ke laman App Store milik Apple setelah perusahaan akhirnya mengakui bahwa UC Browser melacak pengguna.
Hingga saat ini, UC Browser versi bahasa Inggris tidak tersedia di App Store, meskipun versi bahasa Mandarin sudah muncul.