Kaget Lihat Bon Makan, Warung Makan Salah Hitung Ini Bikin Emosi

Kamis, 03 Juni 2021 | 09:00 WIB
Kaget Lihat Bon Makan, Warung Makan Salah Hitung Ini Bikin Emosi
Ilustrasi bon makan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah membeli makanan di sebuah rumah makan atau restoran, biasanya petugas kasir akan memberi bukti pembayaran berupa bon atau bill untuk dicek kembali oleh pembeli.

Baru-baru ini, seorang warganet dengan akun Twitter @ngegasteruss mengunggah penampakan bon makan usai makan di sebuah kedai pinggir jalan di daerah Bogor saat bepergian.

Dalam unggahannya pada 1 Juni, warganet mengaku mampir untuk makan di kedai makan yang berlokasi di Jalan Raya Puncak Bogor tersebut.

Ia tak melihat atau mengecek kembali bon makan dan langsung pergi melanjutkan perjalanan dengan teman-temannya.

Baca Juga: Awas Tertipu! Mirip Logo Halal, Lambang Kemasan Ini Bikin Ngakak

Saat dicek ulang, warganet tersebut kaget karena pemilik kedai rupanya salah menghitung total makanan.

Dalam bon makan tersebut, ia tampak memesan mie instan dengan telur dua porsi, di mana harga untuk satu porsi Rp 18.000 maka yang harus dibayarnya adalah Rp 36.000. Namun, pemilik kedai menulis jumlah Rp 54.000.

Bon makan salah hitung. [Twitter]
Bon makan salah hitung. [Twitter]

Di sisi lain, pengguna Twitter lainnya justru kaget dan salah fokus dengan menu telur setengah matang yang dianggap terlalu mahal. Harga satu telur setengah matang dipatok Rp 25.000.

"Aku tandain dulu yah. Pas bayar kita buru-buru nggak ngecek lagi. Taunya pas kita amati kembali secara teliti, kok ada yang janggal. Eh kok ini 18x2 malah 54rb ya. Mau balik lagi posisi kita udah sampai di Cipayung. Alhasil kita tandain aja itu warkop, nggak lagi deh ke situ," tulis pemilik akun.

Bon makan dengan total pembayaran Rp 206.000 itu pun menarik perhatian pengguna Twitter lainnya. Beberapa warganet mencoba mencari penampakan kedai tersebut di Google.

Baca Juga: Niat Jual Harga Rp2.000 per Porsi, Wujud Nasi Ayam Geprek Ini Bikin Publik Ngelus Dada

Pengguna lainnya mengaku, juga pernah makan di kedai tersebut dan rupanya harga yang dipatok berbeda-beda, seolah tidak ada harga standar untuk setiap makanan yang dijual.

Hal ini biasanya dilakukan oleh warung-warung pinggir jalan di sekitar daerah wisata, yang ingin mencari keuntungan lebih dan sengaja tidak memiliki harga pasti dalam menu makanan yang dijual.

Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 7.011 kali ke sesama pengguna Twitter dan disukai lebih dari 38 ribu akun, itu pun menuai beragam komentar.

"Telor setengah mateng 25 ribu, telor apa yang dipake?" tulis akun @jimmyardyan.

"Aku orang Bogor aja kalau lagi ke puncak mau nongkrong yang di warung-warung gitu mending tanya-tanya harga dulu. Tapi nggak semua warung yang di puncak harganya mahal kok, ada beberapa warung yang harganya standar," ungkap @_wisnuwardhanaa.

"Itu Indomie pake telor cuma 18 ribu, kok telor doang 25 ribu. Apa telornya beda yang di mie sama yang setengah mateng?" komentar @bobotohamatiran.

Bon makan salah hitung. [Twitter]
Bon makan salah hitung. [Twitter]

"Suka bingung aja Indomie telor di puncak bikinnya pake apaan kok harganya bisa 18-25 ribu wkwk," tambah @uselessgvrl_.

"Sebenarnya kalau penjual mau jual harga mahal boleh aja, mungkin target pasar is penjual adalah para sultan. Tapi menu serta harga mohon dipaparkan secara jelas dispandukin kek atau ditulis di daftar menu, biar jangan mendzolimi kami yang miskin ini wahai penjual budiman," cuit @ageratumcony.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI