Suara.com - Seperangkat tulang kalkun yang ditemukan beberapa dekade lalu dari kuburan penduduk asli Amerika, ditetapkan sebagai alat tato tertua yang pernah ditemukan hingga saat ini.
Analisis baru menunjukkan bahwa alat tersebut digunakan untuk membuat tato di kulit, mengungkapkan itu adalah praktik yang terus-menerus dilakukan di antara penduduk asli Amerika selama setidaknya 3.000 tahun.
Alat tato seperti ini sulit ditemukan karena sebagian besar diidentifikasi hanya sebagai penusuk.
Tim arkeolog yang dipimpin oleh Aaron Deter-Wolf dari Departemen Lingkungan dan Konservasi Tennessee, menganalisis lebih detail alat tulang tajam yang ditemukan pada 1985 di Fernvale, sebuah situs arkeologi penduduk asli Amerika.
Baca Juga: Gara-gara Tato, Pria Ini Raup Uang Ratusan Juta Rupiah
"Analisis kami mengungkapkan bahwa sekitar 3500-1600 SM, penghuni situs Fernvale menggunakan tulang kalkun yang diasah sebagai alat tato," kata Deter-Wolf, dikutip dari Science Alert, Senin (31/5/2021).
Para ahli juga menemukan pigmen merah dan hitam pada alat tersebut.
Menggunakan spektroskopi fluoresensi sinar-X, terungkap bahwa pigmen tersebut berasal dari oksida besi dan bahan karbon.
Keduanya tercatat sebagai bahan pembuatan tato tradisional.
Cangkang kerang juga ditemukan di pemakaman tersebut, menunjukkan bahwa cangkang mungkin digunakan sebagai wadah pigmen selama proses pembuatan tato.
Baca Juga: Terlanjur Dibikin, Pria Ini Repot Hapus Tato Romantis Buat Pacar usai Putus
Penemuan ini menegaskan kembali bahwa praktik tato di Amerika Utara kemungkinan lebih tua dari yang diperkirakan.