Suara.com - Salah satu bulan Jupiter, Europa, yang merupakan bulan terbesar keenam di tata surya memiliki peluang sebagai tempat terbaik untuk mencari kehidupan di luar Bumi.
Model penelitian baru menunjukkan bahwa mantel berbatu di bawah es tebal dan laut asin Europa sebenarnya memiliki suhu yang cukup panas untuk aktivitas vulkanik.
Dilansir dari Science Alert, Senin (31/5/2021), temuan ini mengindikasikan kemungkinan adanya kehidupan di dasar laut Europa.
"Temuan kami memberikan bukti tambahan bahwa samudra di bawah permukaan Europa mungkin merupakan lingkungan yang cocok untuk munculnya kehidupan," kata Marie Behounkova, ahli geofisika dari Charles University.
Baca Juga: Ilmuwan Deteksi Gas Vulkanik di Bulan Terbesar Keempat Tata Surya
Di Bumi, meski sinar Matahari tidak dapat menembus kedalaman laut, namun ventilasi vulkanik merembes panas ke perairan di sekitarnya.
Di sana, kehidupan dibangun di atas kemosintesis, yaitu bakteri yang memanfaatkan energi dalam geokimia daripada energi Matahari untuk menghasilkan makanan.
Para ahli telah mengetahui di bawah lapisan es yang tebal, Europa memiliki samudra dan terdeteksi kemungkinan besar garam. Ini menjawab beberapa kondisi untuk kehidupan hidrotermal kemosintetik seperti yang diketahui.
Namun, para ahli belum dapat memastikan apakah Europa memiliki aktivitas vulkanik di bawah dasar lautnya, membuka ke ventilasi seperti yang terjadi di Bumi.
Para peneliti kemungkinan baru bisa mengetahui jawabannya ketika penjelajah seperti Europa Clipper NASA dan misi JUpiter ICy moons Explorer (JUICE) Badan Antariksa Eropa (ESA) diluncurkan pada 2024.
Baca Juga: Apa Itu Triple Konjungsi?