Suara.com - Para arkeolog menemukan enam lubang ritual berisi sekitar 500 artefak, mencakup topeng emas dan perunggu, di Kota Sanxingdui, China kuno.
Situs tersebut terletak sekitar 1.500 km barat daya Beijing.
Artefak itu berasal dari sekitar 3.000 tahun lalu, saat kerajaan kuno Shu memerintah wilayah China tersebut.
Selain topeng, para arkeolog juga menemukan artefak perunggu dengan ukiran naga dan sapi, miniatur patung gading, sutra, beras berkarbonisasi, dan benih pohon.
Baca Juga: Ngeri... Pedang Bekas Ritual Pembunuhan Berumur 1.600 Tahun Ditemukan
"Anehnya, kami menemukan beberapa barang terbuat dari perunggu yang belum pernah diketahui sebelumnya," kata Lei Yu, arkeolog dari Sichuan Provincial Cultural Relics and Archaeology Research Institute.
Dilansir dari Live Science, Minggu (30/5/2021), para ahli saat ini belum menemukan sisa-sisa kerangka manusia di dalam lubang tersebut dan tidak tahu apa fungsi dari lubang itu.
Meski begitu, penemuan enam lubang tersebut bisa memberikan petunjuk tentang ritual yang dilakukan masyarakat kerajaan Shu pada saat itu.
Situs tersebut awalnya ditemukan oleh seorang petani lokal di Guanghan secara tidak sengaja pada 1929.
Namun, situs itu tidak menarik perhatian khusus di kalangan arkeolog sampai 1986, ketika para ahli menemukan dua lubang berisi ribuan artefak berusia 3.200 tahun.
Baca Juga: Arkeolog Temukan 110 Makam Mesir Kuno di Delta Sungai Nil
Lubang-lubang di sebelah lubang baru ditemukan itu, juga tidak memiliki sisa-sisa manusia dan para ilmuwan memperdebatkan untuk apa lubang itu digunakan.
Meski begitu, beberapa ahli percaya lubang itu semacam penguburan.
Mengingat tidak ada kerangka manusia yang ditemukan, tubuh mungkin telah dibakar dalam upacara ritual dan menjadi abu.
Kemungkinan lainnya adalah bahwa lubang mungkin terkait dengan perubahan politik yang sedang terjadi di wilayah tersebut.
Penggalian enam lubang yang baru ditemukan dan analisis artefak di dalamnya sedang dilakukan.