Rusia Siap Kirim Misi Bertenaga Nuklir ke Jupiter

Kamis, 27 Mei 2021 | 15:00 WIB
Rusia Siap Kirim Misi Bertenaga Nuklir ke Jupiter
Badan Antariksa Rusia, Roscosmos. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia berencana mengirim pesawat luar angkasa bertenaga nuklir ke Bulan, lalu Venus, kemudian Jupiter.

Badan antariksa federal Rusia, Roscosmos, mengumumkan bahwa itu dijadwalkan untuk diluncurkan dalam misi antar planet pada 2030.

Modul energi pesawat luar angkasa yang diberi nama Zeus tersebut dirancang untuk menghasilkan tenaga yang cukup agar dapat mendorong kargo berat di luar angkasa.

Pada dasarnya, ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir yang bergerak.

Baca Juga: Uji Coba Bom Nuklir Pertama di Dunia Ciptakan Kristal Langka

Beberapa negara mengincar teknologi serupa sebagai cara mempersingkat perjalanan di luar angkasa.

Saat ini, pesawat luar angkasa mengandalkan tenaga surya atau gravitasi untuk berakselerasi.

Foto Planet Jupiter dalam warna pastel, hasil tangkapan Teleskop Luar Angkasa Hubble dan NASA. (Dok. NASA)
Foto Planet Jupiter dalam warna pastel, hasil tangkapan Teleskop Luar Angkasa Hubble dan NASA. (Dok. NASA)

Namun, metode tersebut membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun bagi para astronot untuk melakukan perjalanan pulang-pergi ke Mars.

NASA memperkirakan bahwa pesawat luar angkasa bertenaga nuklir dapat menghemat waktu satu tahun.

Rusia sendiri telah menempatkan lebih dari 30 reaktor nuklir di luar angkasa.

Baca Juga: Andrei Sakharov Si Pembuat Bom Nuklir yang Berubah Jadi Pejuang HAM

Modul Zeus akan memajukan upaya tersebut dengan menggunakan reaktor nuklir 500 kilowatt untuk mendorong badan pesawat dari satu planet ke planet berikutnya.

Rencana misi tersebut akan membuat pesawat luar angkasa mendekati Bulan terlebih dahulu, kemudian menuju ke Venus, di mana pesawat dapat menggunakan gravitasi planet untuk menggeser arah menuju tujuan akhirnya, Jupiter.

Menurut Alexander Bloshenko, direktur eksekutif Roscosmos, keseluruhan misi akan berlangsung selama 50 bulan.

Misi tersebut kemungkinan menjadi pendahulu bagi teknologi penerbangan luar angkasa Rusia.

Negara itu dilaporkan juga sedang merancang stasiun luar angkasa yang menggunakan teknologi bertenaga nuklir yang sama.

Dilansir dari Science Alert, Kamis (27/5/2021), reaktor nuklir memiliki beberapa keuntungan.

Di antaranya mampu bertahan di daerah dingin dan gelap tata surya tanpa memerlukan sinar Matahari dan dapat diandalkan untuk jangka waktu yang lama.

Ilustrasi radiasi nuklir. [Dan Meyers/Unsplash]
Ilustrasi radiasi nuklir. [Dan Meyers/Unsplash]

Reaktor nuklir Zeus dirancang untuk bertahan 10 sampai 12 tahun.

Selain itu, teknologi ini juga dapat mendorong pesawat luar angkasa ke planet lain dalam waktu yang lebih singkat.

Namun, tenaga nuklir juga memiliki tantangannya sendiri. Hanya jenis bahan bakar tertentu, seperti uranium yang diperkaya, yang dapat menahan suhu reaktor yang sangat tinggi dan mungkin tidak aman untuk digunakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI