Iran Larang Penambangan Cryptocurrency, Ini Alasannya

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 27 Mei 2021 | 08:34 WIB
Iran Larang Penambangan Cryptocurrency, Ini Alasannya
Ilustrasi Cryptocurrency. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sementara waktu, Iran melarang penambangan cryptocurrency setelah beberapa kota besar di negara itu mengalami pemadaman berulang kali.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa larangan tersebut akan berlangsung hingga 22 September mendatang.

Negara ini telah mengalami pemadaman listrik musim panas di tahun-tahun sebelumnya dan sementara putaran pemadaman saat ini, sebagian besar disebabkan oleh kekeringan.

Dilansir laman The Verge mengutip BBC, Kamis (27/5/2021), Iran menjalankan program di mana penambang Bitcoin harus mendaftar ke pemerintah, membayar ekstra untuk listrik, dan menjual koin mereka ke bank sentral.

Presiden Rouhani menyatakan bahwa operasi penambangan legal di negara itu mengonsumsi sekitar 300MW sehari.

Operator jaringan milik negara Iran, Tavanir, dilaporkan mengklaim penggunaan harian yang lebih konservatif dari 209MW.

Presiden Iran Hassan Rouhani memberikan suara dalam Pemilu Iran, Jumat (26/2/2016) [Antara]
Presiden Iran Hassan Rouhani. [Antara]

Kedua angka tersebut kecil dibandingkan dengan 2.000 MW yang dilaporkan Al Jazeera digunakan oleh penambang ilegal, yang dilaporkan merupakan 85 persen dari operasi negara.

Wakil menteri listrik dan energi memberi tahu sebuah organisasi berita bahwa para penambang menggunakan listrik gratis yang diberikan ke masjid untuk menjalankan operasi penambangan.

Presiden Rouhani tampaknya bercanda tentang berapa banyak penambangan yang tidak memiliki izin di negara itu, dengan mengatakan bahwa setiap orang memiliki beberapa penambang yang bertelur dan memproduksi Bitcoin.

Baca Juga: Sinyal Ini Tandai Apple Bakal Terlibat dalam Cryptocurrency?

Dia juga mengatakan bahwa penambang tidak berlisensi adalah alasan larangan tersebut, yang akan berlaku untuk semua pertambangan di negara ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI