Rupanya, Ini Alasan Ketatnya Aturan Aplikasi di App Store

Senin, 24 Mei 2021 | 14:30 WIB
Rupanya, Ini Alasan Ketatnya Aturan Aplikasi di App Store
CEO Apple, Tim Cook. [Brooks Kraft/Apple Inc./AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Apple Tim Cook memberikan alasan kenapa Apple mengkurasi aplikasi yang tersedia di App Store secara ketat.

Hal ini dimaksudkan agar aplikasi tidak membahayakan pengguna maupun pengembang lainnya.

"Developer bergantung pada aplikasi toko sebagai tempat yang aman dan terpercaya di mana konsumen ingin datang. Tanpa proses peninjauan tersebut, kami tidak dapat lagi membuat janji keselamatan, keamanan, dan privasi ke pengguna," jelas Cook, dikutip dari ZDNet, Senin (24/5/2021).

Menurut Cook, Apple telah meninjau sekitar 100.000 aplikasi selama seminggu di App Store.

Baca Juga: Kisah Steve Jobs, Anak Imigran Suriah di Balik Nama Besar Apple

Selama kurasi, mereka menolak sekitar 40.000 aplikasi dari total keseluruhan.

Kesaksian Cook ini ditunjukkan saat Apple menghadapi pengadilan melawan Epic Games, pengembang game Fortnite.

Ilustrasi App Store, toko aplikasi Apple (Shutterstock).
Ilustrasi App Store, toko aplikasi Apple (Shutterstock).

Munculnya Cook juga menjadi hal pertama kali ketika ia bersaksi di pengadilan.

Argumen Cook juga memperkuat narasi Apple bahwa kebijakan App Store mereka dirancang ketat untuk menjaga keamanan perangkatnya.

"Privasi dari sudut pandang kami adalah salah satu masalah terpenting abad ini. Keselamatan dan keamanan adalah hal mendasar," tambahnya.

Baca Juga: Duh! Apple Akui Mac Lebih Rentan Disusupi Malware

Apple sendiri memang menerapkan kebijakan pembelian dalam aplikasi langsung dari App Store bagi semua pengguna yang ingin melakukan pembayaran untuk fitur di aplikasi.

Apple mengambil biaya sekitar 30 persen dari total pembelian tersebut.

Hal inilah yang membuat Epic Games selaku pengembang game murka.

Mereka menyebut tindakan Apple adalah monopoli karena mereka memaksa pengembang aplikasi untuk menggunakan platform pembayaran Apple, In-App Purchase (IAP)

Dengan pemotongan 30 persen, Apple memperoleh pendapatan tahunan setidaknya 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 14 miliar.

Menurutnya, jika Apple tidak memaksa pengembang menggunakan IAP, itu akan menjadi masalah kenyamanan besar bagi pengguna.

"Mereka harus memasukkan kredensial kartu kredit mereka berkali-kali. Tidak hanya menciptakan ketidaknyamanan, tetapi juga berpeluang untuk menciptakan lebih banyak penipuan," kata Cook.

Ilustrasi logo Apple. [Shutterstock]
Ilustrasi logo Apple. [Shutterstock]

"Kami harus menemukan cara alternatif untuk mengumpulkan komisi. Saya sangat yakin IAP adalah cara yang paling efisien," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI