Suara.com - Pada 16 Juli 1945, Angkatan Darat AS meledakkan senjata uji coba nuklir pertama di dunia di atas gurun New Mexico.
Dalam sekejap, perangkat plutonium berlapis logam bernama "Gadget" meledak, menciptakan bola api raksasa yang menjulang tinggi ke langit, menguapkan semua yang disentuhnya.
Pasir meleleh menjadi kaca radioaktif dan kawah selebar lapangan sepak bola membuat planet ini penyok. uji coba ini diberi nama sandi Trinity dan berhasil.
Trinity tidak hanya menghancurkan tapi juga meninggalkan sesuatu yang aneh dan baru.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 1 Juni, para peneliti telah mendeteksi kristal dunia lain yang disebut "quasicrystals" yang terperangkap dalam bebatuan yang diledakkan bom di situs Trinity.
Permata aneh ini, tidak memiliki kesimetrisan sempurna dari kristal asli, biasanya hanya terlihat di meteorit dari tata surya awal.
Diperkirakan hanya ditempa dalam panas dan tekanan ekstrem dari ledakan terkuat di alam semesta.
Kristal yang baru ditemukan ini, tertanam di reruntuhan situs Trinity, memberi para ilmuwan bukti bahwa quasicrystals juga dapat dihasilkan dari ledakan dasyat yang dibuat manusia.
"Kristal ini memberi peneliti nuklir alat baru di kotak peralatan untuk menganalisis kekuatan dan dampak ledakan nuklir masa lalu, baik di AS maupun di luar negeri," kata rekan penulis studi Terry Wallace, direktur emeritus Laboratorium Nasional Los Alamos di New Mexico.
Baca Juga: Ngeri! Cincin Kristal Berusia 370 Tahun Ditemukan, Bukti Pemenggalan Kepala
Menurutnya, memahami senjata nuklir negara lain mengharuskan mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang program pengujian nuklir.