Kebocoran Data, Roy Suryo: Sekecil Apapun, Masyarakat Jadi Korban

Minggu, 23 Mei 2021 | 09:30 WIB
Kebocoran Data, Roy Suryo: Sekecil Apapun, Masyarakat Jadi Korban
Ilustrasi kebocoran data pribadi. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menyatakan, pihaknya tengah melakukan investigasi terkait kebocoran data 279 penduduk dari BPJS Kesehatan.

Ia mengatakan, data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti yang diklaim penjual, tapi berkisar 100.002 juta.

"Data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data. Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," imbuh Dedy.

Menanggapi hal ini, Pakar Telematika Roy Suryo menyebut, sekecil apapun data yang diakui, kebocoran data secara de facto tetaplah terjadi.

"Sekecil apapun datanya yang diakui dari total keseluruhan 279 juta, mau 100.000 atau bahkan satu-pun, yang namanya kebocoran de facto sudah terjadi," kata Roy Suryo.

Selain itu, ia juga menyoroti komentar dari BPJS Kesehatan.

Postingan Roy Suryo. [Twiitter]
Postingan Roy Suryo. [Twiitter]

Mantan Politikus Partai Demokrat ini mengaku, pernyataan mereka bisa menjadi bumerang jika penyelidikan naik ke tahap penyidikan.

"Pernyataan Humas BPJS Kesehatan ini justru bisa jadi bumerang de jure jika penyelidikan naik ke tahap penyidikan. Yang jelas, masyarakat sudah jadi Korban. Ambyar," tambahnya.

Sebelumnya, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) telah buka suara soal dugaan kebocoran data yang berasal dari lembaga mereka.

Baca Juga: Bocorkan 279 Juta Data BPJS Kesehatan, Situs Raid Forum Diblokir Kominfo

Dalam informasi yang beredar, kata Humas BPJS Kesehatan, disebutkan bahwa ada 279 juta data peserta yang terindikasi bocor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI