Ditjen Dukcapil: Data Penduduk yang Bocor di Internet Bukan Dari Kami

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 20 Mei 2021 | 20:58 WIB
Ditjen Dukcapil: Data Penduduk yang Bocor di Internet Bukan Dari Kami
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh. (Suara.com/Walda Marison)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Dukcapil Kemendagri) menegaskan bahwa data-data jutaan penduduk yang diperjualbelikan di forum online dan tengah viral di media sosial tidak berasal dari instansinya.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (20/5/2021) Ditjen Dukcapil Kemendagri mengatakan berdasarkan pemeriksaan terhadap sampel yang diunggah di internet diketahui data-data tersebut bukan disusun dan berasal dari Dukcapil.

"Saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil. Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu," kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh.

Ia melanjutkan bahwa hasil penelusuran tim Ditjen Dukcapil Kemendagri menemukan bahwa struktur data yang dijual itu terdiri dari kolom-kolom seperti PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL, KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH, KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS, dan DAFTAR.

Baca Juga: 4 Cara Cek Tagihan BPJS yang Bisa Anda Lakukan

"Struktur data di Dukcapil tidak ada tanggungan, email, npwp, no hp, tmt, tat," imbuh Zudan.

Sebelumnya diwartakan bahwa data milik 279 juta penduduk Indonesia telah bocor dan dijual di forum online. Data-data tersebut diduga berasal dari BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan sendiri, saat dihubungi, mengatakan sedang menyelidiki kabar ini dan memastikan bahwa server tempat data-data mereka disimpan dalam keadaan aman.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang dihubungi terpisah, juga mengatakan sedang memeriksa laporan kebocoran data tersebut.

Baca Juga: Fatal, Data 279 Juta Penduduk yang Bocor Bisa Dipakai pada Serangan Phising

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI