Jangan Digunakan! Kata Sandi Ini Paling Berisiko

Kamis, 20 Mei 2021 | 11:46 WIB
Jangan Digunakan! Kata Sandi Ini Paling Berisiko
Ilustrasi kata sandi email. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ahli di perusahaan keamanan siber Nexor membuat daftar dari kata-kata paling berisiko yang digunakan sebagai kata sandi.

Kata-kata paling populer yang digunakan untuk kata sandi biasanya berpusat pada nama hewan peliharaan, judul acara TV, dan tim olahraga favorit.

Nexor yakin, kata sandi dari kategori tersebut sangat rentan untuk peretasan akun media sosial, email, atau bahkan perbankan.

"Jika kata sandi Anda mengandung kata dari salah satu kategori tersebut, Anda mungkin harus mengubahnya segera," kata Nexor, dikutip dari Daily Mail, Kamis(20/5/2021).

Baca Juga: Cegah Peretasan Akun, Genshin Impact Rilis Fitur Otentikasi Dua Faktor

Semakin banyak situs web yang mengharuskan pengguna baru untuk membuat kata sandi yang terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan karakter unik yang sulit diingat.

Mengaktifkan fitur otentikasi dua faktor (2FA) yang mengharuskan pengguna untuk memberikan informasi tambahan, seperti kode pin yang dikirim melalui SMS juga merupakan opsi yang aman.

Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker

Selain kata sandi yang lebih panjang dari 12 karakter dan mengaktifkan 2FA, Nexor mengatakan, pengguna tidak boleh membagikan informasi sensitif melalui telepon dan selalu memeriksa ulang interaksi yang mencurigakan.

Perusahaan yang berbasis di Nottingham itu menekankan pentingnya mengamankan akun pengguna karena pelaku kejahatan siber telah mencoba memanfaatkan pandemi virus Corona dengan berbagai cara.

"Tidak ada yang kebal terhadap ancaman serangan dunia maya," ucap Sarah Knowles, konsultan keamanan utama di Nexor, yang bekerja dengan pemerintah dan militer Inggris.

Baca Juga: Waspada! Ada Celah Peretasan lewat Bug di Wifi

Knowles mengatakan bahwa pakar keamanan siber baru-baru ini melihat penjahat dunia maya meniru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), dan pemerintah Inggris, dengan membuat domain palsu dan SMS yang meminta kata sandi serta kontribusi keuangan.

Jenis penipuan ini menjadi semakin umum dan sayangnya, aksi penjahat dunia maya juga menjadi sangat meyakinkan.

Sebelumnya, Pusat Keamanan Cyber Nasional mengungkapkan bahwa setidaknya 15 persen populasi Inggris menggunakan nama hewan peliharaan sebagai kata sandi.

Ilustrasi malware. [Shutterstock]
Ilustrasi malware. [Shutterstock]

Survei publik juga menemukan 14 persen pengguna menggunakan nama anggota keluarga, 13 persen menggunakan tanggal penting seperti ulang tahun, dan enam persen pengguna memilih tim olahraga favorit sebagai kata sandi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI