Suara.com - Samsung Galaxy A52 dan Galaxy A72 Juga Kena Imbas Kelangkaan Chip
Kelangkaan chip yang melanda di seluruh dunia membuat banyak masalah bagi produsen teknologi, terparah di bidang otomotif.
Kini, dilaporkan produsen smartphone juga kena imbas kelangkaan tersebut.
Menurut laporan dari TheElec, Selasa (18/5/2021), Samsung Electronics juga menghadapi masalah produksi untuk seri Galaxy A.
Baca Juga: Awas! Apple Peringatkan iPad dan Mac Bakal Jadi Barang Langka
Beberapa produk yang kena dampak termasuk Galaxy A52, Galaxy A52 5G, dan Galaxy A72 yang baru saja diluncurkan pada Maret lalu.
Diketahui perusahaan menghadapi masalah dengan pengadaan Application Processors (AP).
Sementara tiga smartphone baru tersebut menggunakan chipset Snapdragon 720G dan Snapdragon 750G, yang diproduksi oleh Samsung Foundry menggunakan proses 8-nanometer Lower Power Plus (LPP).
Narasumber yang mengetahui masalah ini menyebut kekurangan chip berdampak pada produksi seri A yang tertunda.
Hal ini mengkhawatirkan para pemasok yang menyediakan komponen untuk seri tersebut, dan berakibat pada pendapatan yang tertunda.
Baca Juga: Meski Krisis Chip, Xiaomi Pastikan Stok HP di Indonesia Tetap Aman
Ketiga ponsel baru ini baru saja meluncur di beberapa negara Eropa. Sementara di Amerika Serikat baru Galaxy A52 5G yang tersedia.
Februari lalu, CEO Qualcomm Cristiano Amon telah mengungkap bahwa kekurangan chip akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Kemudian pada Maret, DJ Koh selaku CEO IT & Mobile Communication Business Samsung mengatakan ada ketidakseimbangan yang serius dalam pasokan dan permintaan chip.
Sebagai informasi, kekurangan chip ini disebabkan karena kurangnya kapasitas produksi dari produsen chip dalam memenuhi permintaan.
Selain itu, faktor bencana alam dan kecelakaan juga makin memperburuk keadaan.
Awal tahun ini, Samsung telah menghentikan operasi pabrik chip di Austin karena pengaruh cuaca dingin.
Sedangkan produsen chip lainnya, TSMC, juga bermasalah akibat kekeringan dan pemadaman listrik.
Penyebab lainnya adalah banyaknya konsumen yang memesan produk lebih banyak karena adanya kekhawatiran atas ketersediaan stok.