Suara.com - Sebuah startup di Eropa akan menciptakan mesin yang dapat menghasilkan oksigen dari tanah di permukaan Bulan, sebagai bagian dari misi Badan Antariksa Eropa (ESA) pada 2025.
Space Applications Services yang berbasis di Belgia sedang membangun tiga reaktor eksperimental di bawah kontrak dengan ESA.
Reaktor akan digunakan untuk menyempurnakan proses pembuatan oksigen dan diuji di Bulan, sebagai bagian dari misi demonstrasi pemanfaatan sumber daya (ISRU).
Mesin penghasil oksigen tersebut akan mengandalkan proses FFC Cambridge, yang awalnya dikembangkan pada akhir 1990-an untuk ekstraksi langsung titanium dari titanium oksida, yang dapat ditemukan dalam mineral rutil dan anatase.
Baca Juga: Berikan Support untuk Tangani Covid, Indonesia Kirim 200 Oksigen ke India
Dilansir dari Space.com, Selasa (18/5/2021), proses itu menggunakan elektrolisis untuk memisahkan logam murni dari bijih.
Di lingkungan Bulan, metode tersebut akan memecah regolit atau tanah Bulan, yang diketahui mengandung hingga 45 persen oksigen, menjadi paduan logam dan oksigen murni.
Tanah Bulan dalam proses ini digunakan sebagai katoda, elektroda tempat arus listrik memasuki sel elektrolitik, sehingga melepaskan oksigen dalam prosesnya.
Oksigen buatan ini akan menjadi kunci untuk mempertahankan kehadiran manusia jangka panjang di objek langit mana pun, tidak hanya Bulan.
Tak hanya itu, sisa logam yang tertinggal setelah proses ekstraksi oksigen juga tidak akan terbuang percuma. Di masa depan, itu dapat digunakan untuk membuat komponen pangkalan Bulan atau stasiun Mars.
Baca Juga: Bantu Pasokan Oksigen, Jerman Terbangkan Pesawat Kargo ke India
Selain metode FFC Cambridge, Space Applications Services juga mencari teknik lain untuk mengekstraksi oksigen dari tanah Bulan, yaitu reduksi hidrogen ilmenit.
Ilmenit adalah bijih kaya titanium yang ditemukan di beberapa daerah Bulan. Teknik reduksi akan memanggang regolith Bulan dalam wadah tutup bersama dengan gas hidrogen.
Dengan adanya suhu panas, oksigen dari ilmenit akan bereaksi dengan hidrogen dan membentuk uap air, yang pada akhirnya dipecah menjadi oksigen dan hidrogen.
Selain dapat menopang kehidupan astronot, oksigen dan hidrogen yang diproduksi di Bulan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk misi penjelajahan ke planet lain, seperti Mars.