Bukti Perubahan Iklim, Lukisan Batu Tertua di Indonesia Hancur!

Selasa, 18 Mei 2021 | 12:30 WIB
Bukti Perubahan Iklim, Lukisan Batu Tertua di Indonesia Hancur!
Lukisan batu tertua di dunia rusak. [Sciencealert/Linda Siagian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk menyelidiki mengapa karya seni prasejarah ini membusuk, tim ahli mempelajari beberapa seni lukisan dinding gua tertua yang diketahui di wilayah Maros-Pangkep, secara ilmiah berusia antara setidaknya 20.000 dan 40.000 tahun.

Para ahli menggunakan kombinasi teknik ilmiah, termasuk menggunakan mikroskop berdaya tinggi, analisis kimiawi, dan identifikasi kristal untuk mengatasi masalah tersebut.

Analisis mengungkapkan bahwa garam yang dihasilkan di atas dan di belakang seni batu tersebut dapat menyebabkannya mengelupas.

Garam disimpan pada permukaan batuan melalui air yang diserapnya. Ketika larutan air menguap, kristal garam terbentuk.

Kristal garam kemudian membengkak dan menyusut saat lingkungan memanas dan mendingin, menghasilkan dampak buruk pada batuan.

Dalam beberapa kasus, itu dapat membuat permukaan batu hancur menjadi bubuk. Saat Bumi memanas, garam bisa dihasilkan lebih dari tiga kali lipat.

Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]
Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]

Iklim yang ekstrem dapat mendorong pertumbuhan kristal garam yang dapat merusak seni batu gua karena meningkatnya kelembapan di seluruh wilayah.

Dilansir dari Science Alert, Selasa (18/5/2021), penelitian ini memperjelas bahwa pemanasan global adalah ancaman terbesar bagi pelestarian seni batu gua kuno di daerah tropis.

Para ahli berpendapat sangat perlu mendokumentasikan seni batu gua yang tersisa dengan sangat detail, seperti dengan pemindaian 3D, sebelum batuan tersebut hilang akibat perubahan iklim.

Baca Juga: Semuanya Serba Tercemar, Begini Gambaran Dampak Perubahan Iklim pada 2050

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI