Suara.com - Acara buka puasa bersama atau bukber umum dilakukan di beberapa rumah makan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Nasib malang dialami sebuah rumah makan yang ditipu pembelinya dengan alibi bukber.
Seperti yang dibagikan oleh akun TikTok @pangeransalju77 pada 3 Mei, pemilik akun itu mengunggah rekaman suasana rumah makan tersebut.
Tampak, semua meja dan kursi telah dikosongkan karena pembeli tersebut memesan tempat untuk banyak orang.
Baca Juga: Jalan Kaki Keluar Provinsi, Perjuangan Penjual Kerupuk Ini Bikin Salut
Tak hanya itu, terlihat piring-piring berisi nasi dan mangkuk berisi makanan yang telah disiapkan dalam jumlah cukup banyak.
Sayangnya, para pembeli tidak kunjung datang. Bahkan, saat pihak rumah makan mengonfirmasi beberapa jam sebelum waktu berbuka, pembeli tersebut mengaku akan datang.
Ketika pihak rumah makan kembali mengonfirmasi pada pukul 5 sore, pembeli mengaku sedang berada di jalan. Namun, tidak ada satu pun orang yang datang.
Kondisi tersebut berlangsung hingga pukul 7.30 malam dan tidak ada kepastian dari para pembeli.
"Tempat sudah dibooking dan minta diblock semua area untuk berbuka puasa. Tapi kenapa kosong. Buat teman-teman yang ingin bukber mari kita tanggung jawab atas pesanan yang sudah dipesan, kalau memang tidak jadi tolong kasih kabar," tulis pemilik akun.
Baca Juga: Iseng Nyalakan Lilin Beraroma, Indekos Warganet Ini Nyaris Terbakar
Video yang telah dilihat sebanyak lebih dari 1,1 juta penayangan dan disukai sebanyak lebih dari 38.900 kali oleh sesama pengguna TikTok itu pun menuai beragam komentar.
"Ada orang yang tega ya disaat ekonomi kayak gini malah ngerjain orang yang bener-bener lagi usaha. Yang sabar ya semoga di bulan suci ini tergantikan dengan yang lebih," tulis akun @abaya82.
"Kalau ada yang booking tempat, minta DP 50%. Jangan pernah mau tanpa DP," komentar @nyai032.
"Bisa jadi ini ulah kompetitor juga sih. Saya pernah kejadian kayak gini, reservasi 15 orang. Nggak ada yang dateng, ditelpon diblock. Lain kali pake DP yaa," ungkap @fwijianti.
"Kok akhir-akhir ini banyak kasus yang seperti ini. Lama-lama makin memprihatinkan," tambah @aristamawijaya.