Suara.com - Google menyebut bahwa password atau kata sandi merupakan sebuah ancaman besar di komunitas online. Sebab, kata sandi sangat mudah dicuri, sulit untuk diingat, dan mengelola sandi itu terbilang cukup merepotkan.
Mark Risher selaku Director of Product Management, Identity, and User Security Google mengatakan, banyak orang meyakini bahwa kata sandi itu harus panjang dan serumit mungkin. Namun hal itu justru malah meningkatkan risiko keamanan.
"Sandi yang rumit dapat menggoda pengguna untuk memakainya di lebih dari satu akun. Faktanya, 66 persen orang Amerika mengaku bahwa mereka memakai sandi yang sama untuk berbagai macam situs, sehingga membuat semua akun tersebut menjadi rentan," kata Risher dalam keterangan resmi, Jumat (7/5/2021).
Kemudian pada 2020, penelusuran “seberapa kuat sandi saya” naik 300 persen. Sayangnya, sandi yang paling kuat pun dapat dibobol dan digunakan oleh penyerang.
Baca Juga: Cara Membuat Soal di Google Form Beserta Kunci Jawabannya
"Itulah sebabnya kami sangat mengupayakan kontrol keamanan yang mencegah Anda menggunakan sandi lemah atau sudah dibobol," tambah Risher.
Menjaga keamanan saat online adalah prioritas utama di Google, menurutnya, maka dari itu Google terus berupaya untuk membuat alat dan fitur baru untuk mengamankan informasi pribadi anda, termasuk sandi.
Menurut Risher, salah satu cara terbaik untuk melindungi akun supaya agar tidak dibobol adalah menggunakan alat verifikasi kedua.
Sehingga akun punya cara lain untuk mengkonfirmasi bahwa mesin bisa mendeteksi siapa yang sedang berusaha login. Teknologi ini juga lebih kuat dari kode numerik tradisional yang dikirimkan ke ponsel.
Saat ini, Google telah meminta pengguna yang telah memakai metode verifikasi 2 langkah (2SV), untuk mengetuk perintah Google yang dikirimkan ke ponsel sebagai metode verifikasi kapanpun mereka login ke akun.
Baca Juga: Aturan Baru, Google Larang Aplikasi Menyesatkan di Play Store
Risher mengaku, pihaknya telah melihat bahwa sudah ada banyak pengguna yang menyetel akunnya dengan benar. Oleh karenanya, mereka akan mulai mengotomatiskan 2SV sebagai pengamanan tambahan.
"Penggunaan perangkat seluler untuk login memberikan pengalaman autentikasi yang lebih aman dan terlindungi kepada pengguna dibandingkan sandi," tambahnya.
Google juga telah membangun teknologi keamanan canggih ke berbagai perangkat agar proses autentikasi identitas semakin lancar dan aman daripada menggunakan sandi.
Misalnya, Google telah mengintegrasikan kunci keamanan langsung ke perangkat Android, dan telah meluncurkan aplikasi Google Smart Lock ke platform iOS.
Sehingga orang-orang kini dapat memakai ponsel mereka sebagai alat autentikasi kedua.
Google menyebut bahwa Alat Pengelola Sandi sudah terintegrasi langsung ke Chrome, Android, dan Akun Google pengguna.
Alat ini juga menggunakan teknologi keamanan AI terbaru untuk melindungi sandi di seluruh situs dan aplikasi yang digunakan.
Teknologi ini memudahkan pengguna untuk membuat dan menggunakan sandi yang kompleks dan unik tanpa perlu mengingat atau mengulanginya.
Setiap kali pengguna membuka situs sambil login ke Akun Google, Pengelola Sandi akan otomatis menggunakan sandi yang direkam.
Alat Pengelola Sandi juga dilengkapi fitur Pemeriksaan Sandi yang dapat diakses dengan sekali klik dan akan memberitahu jika ada sandi yang telah dibobol, digunakan ulang di situs yang berbeda, dan seberapa kuat sandi mereka.
"Kami juga akan otomatis memberitahu Anda jika sandi telah dibobol, sehingga anda dapat langsung mengubahnya dengan mudah untuk mengamankan informasi yang Anda miliki," kata Risher.
Baru-baru ini, Google juga meluncurkan fitur Impor Sandi baru yang memungkinkan dan memudahkan pengguna untuk meng-upload hingga 1.000 sandi dalam sekali waktu dari berbagai situs pihak ketiga ke Pengelola Sandi.
Dengan langkah ini, mereka dapat memastikan bahwa semua sandi terlindungi oleh teknologi keamanan dan privasi kami yang canggih.
Fitur-fitur seperti Impor Sandi (Password Import), Pengelola Sandi (Password Manager), dan Pemeriksaan Keamanan (Security Checkup) yang dikombinasikan dengan produk autentikasi, seperti Login dengan Google adalah contoh upaya Google untuk mengamankan dan memudahkan pengalaman saat online.
"Kami harap suatu hari nanti pencurian sandi menjadi hal yang ketinggalan zaman, karena sandi nantinya juga akan ketinggalan zaman. Namun, hingga saat itu tiba, Google akan terus berupaya menjaga anda dan sandi tetap aman," tutup Risher.