Makam Manusia Tertua Ditemukan di Afrika

Jum'at, 07 Mei 2021 | 10:00 WIB
Makam Manusia Tertua Ditemukan di Afrika
Mtoto. [Eurakalert]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim peneliti internasional untuk pertama kalinya menemukan makam tertua yang disengaja, dari individu Homo sapiens di Afrika.

Makam yang terletak di dalam gua dekat pantai di Kenya itu milik seorang anak kecil sekitar 78.000 tahun lalu.

Anak itu baru berusia sekitar tiga tahun ketika meninggal.

Tubuhnya meringkuk ke samping, seolah-olah tidur atau menghangatkan diri, dan kepala anak itu diletakkan dengan hati-hati di atas bantal.

Baca Juga: Ditemukan Gua Bukti Neanderthal Berhubungan Intim dengan Manusia Modern

Para ilmuwan menamai tubuh anak itu Mtoto, yang dalam bahasa Swahili berarti anak.

"Ini adalah bukti paling awal yang kita miliki di Afrika tentang manusia yang hidup secara fisik," kata Maria Martinón-Torres, ahli paleoantropologi yang memimpin penemuan pemakaman kuno itu.

Mtoto. [Eurakalert]
Mtoto. [Eurakalert]

Investigasi rumit selama berbulan-bulan oleh tim Pusat Penelitian Evolusi Manusia Nasional (CENIAH), mengungkap tengkorak dan tulang anak kecil Homo sapiens.

Penguburan Homo sapiens yang lebih tua telah ditemukan di Eropa dan Timur Tengah, beberapa berasal dari sekitar 120.000 tahun lalu.

Tetapi kerangka Mtoto adalah bukti tertua dari penguburan yang disengaja di Afrika hingga saat ini.

Baca Juga: 13 Manusia Tertua Indonesia Ada di Serang, Usianya 120 Tahun, Masih Hidup

Menurut para ahli, jarak 40.000 tahun antara penguburan Homo sapiens tertua yang diketahui dan penguburan Mtoto, mungkin mencerminkan fakta bahwa arkeologi paleolitik relatif baru di Afrika dibandingkan dengan Eropa dan Asia.

Dilansir dari Live Science, Jumat (7/5/2021), beberapa fitur penguburan Mtoto mirip dengan penguburan sebelumnya oleh Homo sapiens dan Neanderthal.

Para peneliti juga menemukan bahwa lubang yang mengelilingi tubuh anak tersebut digali dengan sengaja, menunjukkan bahwa itu adalah penguburan yang sebenarnya dan bukan hanya "penyembunyian mayat".

Homo Sapiens. [Froesch/Charlier/VisualForensic/UVSQ / AFP]
Homo Sapiens. [Froesch/Charlier/VisualForensic/UVSQ / AFP]

Mengingat tubuh anak tersebut ditemukan di gua Panga ya Saidi, gua tersebut saat ini dianggap sebagai tempat suci oleh beberapa orang Kenya dan kemungkinan keyakinan serupa juga terjadi pada Zaman Batu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI