Suara.com - Sebotol wine Prancis disimpan selama 14 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), akan dijual melalui Rumah Lelang Christie di New York, seharga mulai 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 14,5 miliar.
Disebut Pétrus 2000, itu adalah satu dari 12 botol wine yang dikirim ke luar angkasa pada November 2019 oleh para ilmuwan, yang ingin mengeksplorasi potensi pertanian di luar angkasa.
Menurut Tim Tiptree, direktur internasional departemen wine dan minuman beralkohol Christie, mengatakan bahwa wine itu "dimatangkan" dalam lingkungan unik mendekati gravitasi nol.
Perjalanan luar angkasa itu mengubah anggur seharga 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 144,3 juta.
Pada akhir Maret, para ilmuwan telah membuka salah satu wine tersebut untuk dicicipi pertama kali.
Pencicipan dilakukan para panelis mengungkapkan bahwa wine luar angkasa memiliki rasa kelopak mawar dengan nada api unggun.
![Wali Kota Bordeaux, Pierre Hurmic menyicipi Petrus, wine Prancis disimpan di stasiun luar angkasa internasional (ISS), dilelang. [Philippe Lopez/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/06/86335-wali-kota-bordeaux-pierre-hurmic.jpg)
Bersama dengan pewarnaan seperti batu bata, dibandingkan dengan warna merah asli yang dimiliki wine sebelum dikirim ke ISS.
Baik sampel wine dari ISS maupun dari Bumi tetap disegel dalam wadah khusus dan disimpan dalam suhu 64 derajat Fahrenheit.
"Bagi saya, wine yang di Bumi masih sedikit lebih tertutup, sedikit lebih cokelat, sedikit lebih muda. Tapi wine luar angkasa memiliki sisi yang lebih aromatik bunga keluar," kata Jane Anson, pakar anggur, dikutip dari Daily Mail, Kamis (6/5/2021).
Baca Juga: Link Streaming Peluncuran 4 Astronot SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa
Wine tersebut dikirimkan ke ISS dengan menggunakan kapsul SpaceX Dragon, yang diselenggarakan oleh Space Cargo Unlimited dan institut wine University of Bordeaux, ISVV.