Suara.com - Samsung kini tengah menghadapi gugatan karena diduga menyembunyikan permasalahan di kamera Galaxy S20, termasuk model Ultra dan Fan Edition (FE). Beberapa pengguna mengaku kaca kamera di perangkat tersebut mendadak alami keretakan.
Samsung dituding telah melanggar garansi, melakukan penipuan, dan melanggar beberapa undang-undang perlindungan konsumen dengan menjual kamera ponsel Galaxy S20 yang kacanya pecah tanpa peringatan. Mereka juga mengatakan Samsung lepas tangan, meskipun para staf mengetahui masalah tersebut.
Dikutip dari India Today, Senin (3/5/2021), gugatan ini terjadi secara class action atau kelompok pengguna Samsung di Amerika Serikat. Masalah kerusakan kaca kamera ini mengharuskan mereka membayar 400 dolar AS atau Rp 5,7 juta untuk biaya perbaikan.
Jika gugatan ini berlanjut, maka semua pengguna bakal memperoleh kompensasi. Angka tersebut mencakup hilangnya nilai smartphone dan penggantian biaya kerusakan lebih lanjut.
Baca Juga: Seri Note Absen Tahun Ini, Samsung Galaxy S21 FE Siap Rilis Agustus 2021
Namun angka kompensasi biasanya akan dikurangi dari biaya pengacara dan jumlah keseluruhan penggugat. Jadi tidak ada jaminan apakah uang mereka akan kembali seutuhnya.
Gugatan ini akan mencoreng nama Samsung sebagai vendor smartphone terlaris di dunia. Akan tetapi, langkah hukum tersebut tidak akan menghentikan mereka untuk menjual lebih banyak ponsel.
Berdasarkan laporan Canalys, Samsung masih menjadi smartphone paling banyak dikirim pada kuartal pertama 2021. Posisi Samsung saat ini berhasil menggeser Apple sebagai merek smartphone terlaris selama tiga bulan pertama 2021.