Ketika buaya bertanduk pertama kali ditemukan, para ilmuwan mengklasifikasikannya sebagai buaya asli dan diberi nama Crocodylus robustus.
Kebingungan atas spesies ini terjadi pada tahun 1910 ketika ilustrasi populer tentang bagaimana rupa buaya bertanduk dirilis dalam sebuah artikel ilmiah.
Sayangnya, gambar itu sebenarnya menggambarkan buaya Nil zaman modern, tetapi itu justru memperkuat teori bahwa buaya bertanduk adalah buaya asli. Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa buaya bertanduk mungkin nenek moyang buaya Nil.
![Penemuan buaya bertanduk. [Nature.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/02/87662-buaya-bertanduk.jpg)
Topik ini tetap menjadi perdebatan umum hingga 2007, ketika para peneliti menganalisis tengkorak fosil buaya bertanduk untuk mengungkapkan perbedaan fisiologisnya.
Buaya bertanduk tersebut juga diberi nama genus baru yaitu Voay yang berarti "buaya" dalam bahasa Malagasi.