Ilmuwan Temukan Batu Mantel Bumi Kondisi Terbuka

Minggu, 02 Mei 2021 | 03:30 WIB
Ilmuwan Temukan Batu Mantel Bumi Kondisi Terbuka
Bongkahan batuan dari mantel bumi. [Thierry Zoccolan/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan bongkahan batuan dari mantel bumi di pinggiran Baltimore, Maryland.

Hal ini kemungkinan menjelaskan pembentukan bagian-bagian Pegunungan Appalachian, salah satu pegunungan tertua di dunia.

Menurut para ahli dari National Museum of Natural History di Amerika Serikat, bongkahan batuan mantel yang disebut ophiolit ini kemungkinan merupakan bagian dari dasar laut Samudra Iapetus yang sekarang telah menghilang.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Geosphere mencatat bahwa hampir setengah miliar tahun lalu, tanah di mana pegunungan Appalachian sekarang berdiri berada di satu sisi Samudra Iapetus dan bagian dari Pantai Timur Amerika Serikat di sisi lainnya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Planet Neraka, Temperaturnya Bisa Mencairkan Logam

Batuan mantel ini sangat sulit untuk dipelajari karena terbentuk jauh di bawah tanah pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi, sehingga mineralnya tidak stabil dan cenderung sering mengalami perubahan kimiawi.

Dalam studi tersebut, para ahli geologi menggunakan metode analisis kimia mutakhir untuk menilai 19 sampel batuan ini dari lima lokasi berbeda di Baltimore.

Lokasi penemuan bongkahan batuan dari mantel bumi. [Geosphere]
Lokasi penemuan bongkahan batuan dari mantel bumi. [Geosphere]

Penemuan ini mengungkapkan petunjuk tentang zona subduksi kuno yang sebelumnya tidak diketahui, titik di mana dua lempeng tektonik bertabrakan yang mengarah ke satu lempeng di bawah yang lain dan melengkung ke dalam mantel.

Berdasarkan analisis, para ilmuwan sekarang percaya sekitar 500 juta tahun lalu, Samudra Iapetus kemungkinan menyusut karena zona subduksi yang baru di lepas pantai benua kuno Laurentia, yang saat ini menjadi sebagian besar wilayah Amerika Utara.

Tabrakan lempeng tektonik ini kemungkinan membengkokkan permukaan planet dan menenggelamkan bagian samudra, sekaligus menaikkan pegunungan Appalachian.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Dua Kucing Positif Virus Corona

Menurut para ilmuwan, pergeseran dahsyat ini membuat dasar laut tercabik-cabik dan tersebar ke seluruh Baltimore.

Dilansir dari Independent, Minggu (2/5/2021), penelitian ini juga menyoroti bagaimana ophiolit yang lebih tua dapat mengungkapkan informasi tentang pembentukan benua dan proses geologi kuno lainnya.

Namun, para ahli mengharapkan penelitian lebih lanjut di masa depan untuk memastikan apakah semua batuan mantel yang ditemukan di Baltimore memiliki asal-usul yang sama.

Ilustrasi peneliti kesehatan. (Shutterstock)
Ilustrasi peneliti kesehatan. (Shutterstock)

Para peneliti juga berharap bahwa analisis lebih lanjut dari batuan semacam itu dapat memberikan petunjuk tentang pembentukan zona subduksi baru dan dapat membantu memahami nasib Samudra Atlantik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI