Suara.com - Huawei dilaporkan tengah bersiap meluncurkan dua satelit jaringan 6G. Rencananya, perusahaan asal China ini akan menerbangkan satelit 6G ke angkasa pada Juli 2021.
Laporan ini datang langsung dari sumber yang dekat dengan perusahaan, Chang'an Shumajun. Ia mengatakan peluncuran ini bertujuan untuk memverifikasi teknologi jaringan 6G yang sudah dikembangkan Huawei.
Dengan peluncuran satelit untuk verifikasi 6G, Huawei akan menjadi pemimpin utama dalam penelitian dan pengembangan 6G secara global. Peluncuran ini juga melibatkan beberapa perusahan smartphone China hingga perusahaan antariksa nasional.
Mengutip laporan Gizmochina, Kamis (29/4/2021), para ahli percaya bahwa teknologi 6G memiliki kecepatan 50 kali lipat dibanding 5G. Selain itu, jaringan 6G yang mengirimkan frekuensi lebih tinggi juga perlu menggunakan satelit untuk komunikasi, bukan stasiun pangkalan (BTS) di mana akan ada penetrasi yang rendah.
Baca Juga: Huawei Alihkan Bisnis ke Software, Ikuti Google?
Awal bulan ini, Chairman of Huawei Xu Zhijun telah mengumumkan bahwa perusahaan bakal meluncurkan jaringan 6G pada 2030. Mereka juga akan segera merilis panduan 6G untuk menjelaskan kepada industri mengenai kegunaan jaringan tersebut.
Saat ini, dunia masih mengandalkan teknologi 5G sebagai arus utama dalam menawarkan dukungan ke perangkat elektronik seperti smartphone. Sayangnya, teknologi 5G masih terbatas di negara-negara maju, sedangkan negara berkembang masih sedang mengupayakan kehadiran teknologi tersebut.
Di Indonesia, jaringan 5G direncakanan hadir pada 2023-2024. Nantinya akan ada 12 wilayah yang bakal difasilitasi 5G dalam periode pertama.
Adapun wilayah yang dimaksud yakni Serang, DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Borobudur, Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, Mandalika, dan satu wilayah industri yang belum diketahui.
Baca Juga: Huawei Ikutan Jual Smartphone Tanpa Charger