Suara.com - Saat ini, para produsen kendaraan di dunia tengah berlomba menggunakan hibrida atau listrik dalam upaya mengurangi emisi CO2. Untuk mendukung upaya tersebut, tersedia baterai SCiB, yaitu baterai dengan energi dan daya tinggi untuk kendaraan semacam itu.
Jenis energi tinggi digunakan pada truk dan bus listrik, karena daya tahan dan keamanannya sangat baik. Truk-truk besar mungkin perlu dikemudikan dalam kondisi ekstrem dan bus besar perlu berulang kali mengisi atau membuang daya.
Sebaliknya, tipe bertenaga tinggi banyak digunakan untuk mobil hibrida, yang mana jenis ini dapat secara efisien mengumpulkan dan menggunakan energi regeneratif yang dihasilkan setiap kali mobil direm.
Baterai SCiB digunakan pada mobil hybrid ringan, terutama untuk mengumpulkan energi perlambatan saat mobil direm. Energi itu kemudian digunakan untuk membantu akselerasi berikutnya atau menjalankan AC saat mesin dimatikan.
Baca Juga: Kurangi Emisi, Pemerintah Targetkan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan 2035
Mekanisme ini dimungkinkan berkat pengisian cepat dan kinerja input/output yang tinggi dari SCiB, sehingga baterai dapat mengumpulkan sejumlah besar daya regeneratif yang dihasilkan saat melambat dengan efisien. Energi yang terkumpul, kemudian dapat membantu menghidupkan dan mempercepat mobil, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi CO2.
Baterai SCiB juga mulai digunakan secara lebih luas pada kendaraan berpemandu otomatis bertenaga (AGV) di pabrik dan gudang besar. Hingga saat ini, AGV dijalankan dengan baterai penyimpan timbal-asam, tetapi butuh waktu lama untuk mengisi daya.
Itu berarti, pengguna harus memiliki banyak baterai cadangan dan menggunakan banyak AGV secara bergantian dan menggabungkan kemampuan pengisian cepat SCiB dengan sistem pengisian otomatis, yang memungkinkan untuk mengoperasikan AGV hanya dengan baterai yang dipasang di kendaraan.
Baterai SCiB dapat diisi dan dikosongkan dengan aman dalam berbagai suhu. Oleh karena itu, SCiB semakin banyak digunakan di Eropa utara dan Rusia, serta di wilayah yang terik, seperti Thailand dan Malaysia.
Baterai SCiB juga mulai banyak digunakan dalam infrastruktur sosial, seperti kereta api, kapal dan gardu tenaga listrik, karena keamanan dan keandalannya yang tinggi.
SCiB sendiri merupakan baterai lithium-ion pertama yang memperoleh sertifikasi oleh Nippon Kaiji Kyokai di Jepang, yang menyetujuinya untuk digunakan di kapal laut. S
Baca Juga: Terpanjang di Dunia, Kapal Sains 300 Meter Bebas Emisi Ini Akan Diluncurkan
CiB juga merupakan baterai lithium-ion pertama yang disetujui untuk digunakan kereta api, karena memenuhi tingkat integritas keselamatan tertinggi dari standar Norma Eropa (European Norm Standards).
Saat ini, salah satu produsen SCiB, yaitu Toshiba, tengah memproduksi jenis-jenis sel SCiB yang berenergi tinggi di Operasi Kashiwazaki di Prefektur Niigata, Jepang. Sel-sel ini kemudian diubah menjadi modul untuk baterai mobil, stasioner dan industri, dan menjadi kemasan baterai industri untuk dengan mudah mengganti baterai timbal-asam (lead-acid batteries).
Penggunaan baterai timbal-asam atau bahan bakar fosil sebagai sumber energi akan menghasilkan udara yang lebih bersih dan menjadikan lingkungan lebih hijau.
Saat ini, SCiB juga semakin banyak digunakan untuk infrastruktur sosial, seperti kapal, yang mana daya tahan yang baik dan faktor keselamatan manusia menjadi prioritas utama.