Mencengangkan! Ini 5 Fakta Laut Dalam Perlu Kamu Tahu

Kamis, 29 April 2021 | 08:30 WIB
Mencengangkan! Ini 5 Fakta Laut Dalam Perlu Kamu Tahu
Ilustrasi laut dalam. [PublicDomainPictures/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laut dalam merupakan bagian habitat terbesar di Bumi, menempati hingga 95 persen dari ruang kehidupan di planet, tapi juga merupakan lingkungan paling jarang dijelajahi.

Sangat sedikit yang diketahui tentang laut dalam dan kehidupan di dalamnya karena kedalaman air laut membuat para ahli kesulitan.

Faktanya, manusia lebih banyak mengetahui fakta tentang permukaan Bulan daripada tentang laut dalam.

Laut dalam memiliki tingkatan yang berbeda-beda. 200 meter pertama mencakup lautan terbuka.

Baca Juga: 5 Hewan Ini Bisa Ditemukan di Laut Dalam

Sebagian besar kehidupan laut yang dikenal manusia hidup pada kedalaman tersebut, di mana cahaya Matahari masih ada.

Di bawah 200 meter, hanya tersisa sedikit cahaya. Itu adalah Twilight Zone.

Setelah melewati 1.000 meter, tidak ada cahaya yang masuk sama sekali dan bagian tersebut telah mencapai laut dalam.

Ilustrasi laut dalam. [Shutterstock]
Ilustrasi laut dalam. [Shutterstock]

Ada beberapa fakta yang telah diketahui tentang laut dalam. Dilansir dari Passport Ocean, Kamis (29/4/2021), berikut ini lima fakta mencengangkan seputar laut dalam:

1. Laut dalam lebih dalam dari Gunung Everest

Baca Juga: Ilmuwan Manfaatkan Nyanyian Paus, Ungkap Fitur Tersembunyi Laut Dalam

Meskipun ada beberapa orang yang berani mendaki Gunung Everest, namun jumlah orang yang pernah menyelam ke titik terdalam lautan jauh lebih sedikit.

Titik terdalam lautan terletak di Palung Mariana yang dikenal sebagai Challenger Deep.

Jarak dari permukaan laut ke dasar Challenger Deep hampir 11 kilometer atau 7 mil. Jika Gunung Everest dimasukkan ke dalam Challenger Deep, jaraknya masih lebih dari satu mil dari permukaan air.

Pada kedalaman itu, suhunya berada edikit di atas titik beku, tekanannya lebih dari 1000 kali lipat dari yang ada di permukaan, dan banyak ikan serta invertebrata yang hidup di dasar laut.

2. Manusia memiliki peta Mars yang lebih baik daripada laut dalam

Menurut NASA, hanya antara lima hingga 15 persen dari kedalaman laut yang telah disurvei dengan teknik sonar tradisional pada saat itu.

Ini karena pemindaian laut dalam memakan banyak biaya dan waktu. Dalam kebanyakan kasus, pemindaian dilakukan di tempat-tempat yang dilalui kapal.

Planet Mars. [Bruno Albino/Pixabay]
Planet Mars. [Bruno Albino/Pixabay]

Rute pengiriman kapal yang populer telah tercakup dalam survei, tetapi tidak ada penambahan.

Para ahli berharap dapat mensurvei bagian terdalam lautan lebih cepat dengan biaya yang lebih murah di masa depan dengan bantuan drone bawah air.

3. Banyak organisme laut dalam dapat menghasilkan cahaya sendiri

Di lautan yang gelap, banyak organisme menghasilkan cahaya sendiri yang disebut bioluminescence untuk bertahan hidup.

Beberapa ikan memiliki memiliki juntai yang menyala di depan mulutnya untuk menarik mangsa. Sementara cumi-cumi laut dalam cenderung menembakkan cairan berbahaya, alih-alih tinta, untuk mengelabui predator.

Cacing dan krustasea kecil juga menggunakan bioluminescence untuk menarik pasangan.

Di laut dalam, bioluminescence sangat umum dan karena laut dalam sangat luas, bioluminescence mungkin merupakan bentuk komunikasi sesama hewan yang tinggal di laut dalam.

4. Ikan laut dalam terbesar adalah Greenland Shark

Ikan terbesar yang pernah hidup di laut dalam adalah Greenland Shark dan sering salah diidentifikasi sebagai Great White Shark karena ukurannya yang besar.

Ikan ini mampu tumbuh dengan panjang mencapai hingga 7,2 meter dan berat mencapai 1.400 kilogram.

Greenland Shark. [Britannica]
Greenland Shark. [Britannica]

Greenland Shark memiliki nafsu makan yang tinggi dan hampir memakan apa saja. Biasanya predator ini akan memakan belut, lumpfish, flounder, dan hiu kecil lainnya, tetapi hiu ini juga akan memakan bangkai.

Greenland Shark juga diketahui memakan hewan darat. Beruang kutub, rusa kutub, tulang kuda, dan kulit rusa pernah ditemukan di dalam perutnya.

Hiu ini jarang terlihat di alam liar. Baru pada 1995 para ilmuwan dapat menangkap gambar pertama Greenland Shark yang berenang di habitat aslinya.

Kemudian pada 2003, para ahli berhasil merekam video seekor Greenland Shark sedang berenang.

5. Tantangan terbesar di laut dalam adalah tekanan

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh penjelajah atau penyelam bawah laut adalah tekanan.

Untuk setiap 10 meter perjalanan lebih dalam ke laut, tekanan akan bertambah 6,47 kilogram pada setiap inci persegi lautan.

Ilustrasi kapal selam. (Shutterstock)
Ilustrasi kapal selam. (Shutterstock)

Untuk dapat turun ke kedalaman laut yang lebih dalam, ilmuwan dan penjelajah harus menggunakan peralatan dirancang khusus, seperti kendaraan dioperasikan dari jarak jauh (ROV) dan kapal selam berawak yang dapat beroperasi di bawah tekanan ekstrim.

Sebuah ROV yang menyelam ke kedalaman 2.000 meter mengalami lebih dari 1.270 kilogram gaya yang diberikan pada setiap inci persegi permukaannya.

Dengan kata lain, tekanan di Challenger Deep kira-kira 1.100 kali tekanan permukaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI