Suara.com - Sekelompok ahli menyarankan agar tidak menggunakan steroid untuk mengobati hilangnya kemampuan indra penciuman, akibat virus Corona (Covid-19).
Sebaliknya, para ahli menyarankan pasien untuk mencoba melatih kembali indra penciumannya untuk mengendus aroma tertentu.
Terapi ini akan memakan waktu dan mungkin berbulan-bulan, tetapi jika pasien mencoba menghirup setidaknya empat aroma berbeda dua kali sehari, ini dapat membantu pasien pulih lebih cepat tanpa efek samping.
Rekomendasi tersebut didasarkan pada tinjauan berbasis bukti sistematis, yang menyimpulkan bahwa kortikosteroid seharusnya tidak menjadi pilihan pengobatan pertama untuk kehilangan indra penciuman akibat Covid-19.
Baca Juga: Ahli Sebut Indra Penciuman Kuat Bisa Bantu Daya Ingat Anak, Bagaimana Bisa?
Obat-obatan ini biasanya diresepkan untuk pasien yang mengalami hidung tersumbat atau meradang, tetapi tampaknya bukan ini yang menyebabkan disfungsi penciuman pada pasien yang mengidap Covid-19, sehingga mungkin tidak berhasil.
"Sebagai ahli, kami sangat menekankan pertimbangan awal pada pelatihan penciuman. Pelatihan ini tidak memiliki efek samping yang diketahui dan biayanya rendah," tulis para ahli dalam penelitian yang dipublikasikan di International Forum of Allergy & Rhinology.
Menurut mereka, pelatihan ini adalah satu-satunya pengobatan yang didukung oleh basis bukti yang kuat.
Sulit untuk membandingkan perawatan steroid dan pelatihan penciuman untuk disfungsi akibat Covid-19 secara khusus, karena tidak ada studi terkontrol yang telah dilakukan.
Namun, terapi pelatihan penciuman ini telah digunakan sejak lama. Bahkan, telah digunakan untuk membantu mengobati kehilangan indra penciuman akibat infeksi lain.
Baca Juga: Studi: Sebagian Besar Penyintas Covid-19 Masih Mengalami Gejala Neurologis
Studi pada awal 2021 terhadap 1.363 pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan disfungsi penciuman menemukan 95 persen pasien pulih setelah enam bulan.
Pasien-pasien ini disarankan untuk melakukan dua sesi pelatihan penciuman sehari di rumah.
Kortikosteroid juga dianggap sebagai pilihan pengobatan. Meskipun obat ini tidak berbahaya, tetapi itu bisa memiliki banyak efek samping yang tidak diinginkan, seperti retensi cairan, tekanan darah tinggi, dan perubahan suasana hati.
Selain itu, para ahli tidak memiliki cukup bukti meskipun beberapa laporan kasus menunjukkan steroid dapat membantu pasien memulihkan indra penciuman. Tetapi tidak ada kejelasan apakah pasien ini akan menjadi lebih baik.
Berdasarkan bukti saat ini, para ahli meminta pasien untuk berhati-hati. Sampai uji coba terkontrol plasebo secara acak dapat dilakukan, pengobatan yang harus diambil adalah pelatihan penciuman, bukan steroid.
"Pelatihan penciuman muncul sebagai pilihan pengobatan yang murah, sederhana, dan tanpa efek samping untuk berbagai penyebab hilangnya bau, termasuk Covid-19," kata Carl Philpott dari University of East Anglia, dikutip dari Science Alert, Rabu (28/4/2021).
Secara tradisional, pelatihan penciuman bergantung pada empat bau, yaitu cengkeh, mawar, lemon, dan kayu putih. Namun, pasien bebas memilih bau apa yang ingin digunakan dalam pelatihan tersebut.
Untuk hasil terbaik, pasien harus mengubah keempat bau yang digunakan setiap 12 minggu.