Suara.com - NASA akan melakukan eksperimen latihan melindungi Bumi jika ada asteroid berbahaya ditemukan akan menghantam planet.
Latihan selama lima hari yang dimulai pada minggu ini akan melibatkan NASA bersama dengan badan ilmiah lainnya untuk merencanakan bagaimana situasi darurat akan berjalan.
Eksperimen skenario ini dimulai ketika para astronom menemukan objek dekat Bumi (NEO) yang dapat membahayakan planet.
Rincian lebih lanjut tentang asteroid akan terungkap saat latihan simulasi berlangsung, yang mencakup perencanaan pengintaian, misi defleksi, dan ide-ide untuk membantu mengurangi efek tabrakan.
Baca Juga: Kapsul Dragon SpaceX Menghindari Benda Misterius, Ternyata ...
Asteroid yang terlibat dalam eksperimen akan berukuran mulai dari 35 meter hingga 700 meter.
Ketika pertama kali terdeteksi, itu akan berada pada jarak 57 juta kilometer dan mendekat dengan kecepatan 11.000 mil per jam.
NASA sendiri telah berpartisipasi dalam tujuh skenario dampak pada konferensi sebelumnya sejak 2013 dan tiga simulasi dalam hubungannya dengan Federal Emergency Management Agency (FEMA).
"Latihan hantaman asteroid memberikan kesempatan bagi kita untuk memikirkan tentang bagaimana kita akan menanggapi jika ada asteroid yang cukup besar ditemukan dan memiliki peluang signifikan untuk menabrak planet," kata Dr. Paul Chodas, direktur CNEOS, pusat komputasi NASA asteroid dan orbit komet dalam sebuah pernyataan resmi di situs NASA.
Dilansir dari Samachar Central, Selasa (27/4/2021), latihan simulasi sebelumnya belum berhasil. Pada 2019, NASA melakukan skenario jika asteroid selebar 60 meter menabrak New York City.
Baca Juga: Robot NASA Berhasil Ciptakan Oksigen di Mars
Jika peristiwa seperti itu benar-benar terjadi, itu akan menyebabkan 1,3 juta kematian dari dampak benturan yang 1.000 kali lebih kuat daripada bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima.
Meski begitu, simulasi tersebut akan menjadi pendahulu yang berharga bagi peluncuran Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA, yang merupakan uji pertama teknologi defleksi asteroid.
DART akan diluncurkan akhir tahun ini dengan memanfaatkan dampak asteroid Dimorphos pada 2022.
Data yang dikembalikan dari uji dampak Dimorphos akan membantu para ilmuwan lebih memahami cara yang dapat lakukan untuk mengurangi NEO yang berpotensi berbahaya yang ditemukan di masa depan.