Satu Dosis Vaksin Astrazeneca Pangkas Risiko Terkena Covid-19 hingga 65%

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 24 April 2021 | 04:45 WIB
Satu Dosis Vaksin Astrazeneca Pangkas Risiko Terkena Covid-19 hingga 65%
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga kiri) menyaksikan proses vaksinasi COVID-19 Astrazeneca kepada sejumlah kyai muda Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Moch Asim
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu dosis saja dari vaksin Astrazeneca dan Pfizer sudah bisa memangkas risiko terinfeksi Covid-19 hingga 65 persen, demikian hasil studi para peneliti di Inggris yang melibatkan lebih dari 370.000 responden.

Dua studi yang dirilis Jumat (23/4/2021) itu menganalisis 1,6 juta hasil swab dari 372.402 orang di periode Desember 2020 sampai April 2021. Data-data itu berasal dari survei infeksi Covid-19 yang digelar Universitas Oxford, badan statistik nasional Inggris, dan departemen kesehatan.

Dari analisis itu ditemukan bahwa 21 hari setelah disuntik vaksin Astrazeneca atau Pfizer, maka risiko seseorang terkena Covid-19 - baik yang dengan maupun tanpa gejala - akan turun sebesar 65 persen.

Lebih rinci dijabarkan bahwa risiko orang terkena Covid-19 dengan gejala setelah suntikan vaksin pertama turun sejauh 74 persen, sementara risiko terinfeksi Covid-19 tanpa gejala turun 57 persen.

Baca Juga: Bolehkah Disuntik Vaksin Lain Bersamaan dengan Vaksin Covid-19?

Sementara jika sudah menerima vaksin dosis kedua, maka kemungkinan terinfeksi Covid-19 turun hingga 70 persen. Lebih rinci lagi, peluang untuk terinfeksi Covid-19 dengan gejala turun 90 persen dan tanpa gejala turun 49 persen.

Vaksin Astrazeneca sendiri kini sayangnya sukar diperoleh setelah India, negara yang paling banyak memproduksi vaksin tersebut, menghentikan ekspor untuk memenuhi permintaan di dalam negeri.

India sendiri kini sedang disapu gelombang kedua Covid-19 dengan jumlah kasus baru mencapai di atas 300.000 per hari sejak 22 April kemarin. Sistem kesehatan di India sudah ambruk karena kapasitas rumah sakit penuh, krisis oksigen, dan kremasi massal dilakukan karena banyaknya pasien yang meninggal dunia.

Sementara itu di beberapa negara vaksin Astrazeneca sedang dihentikan sementara penggunaannya karena diduga bisa memicu pengentalan darah. Meski demikian badan-badan kesehatan dunia, termasuk WHO, menganjurkan agar vaksin itu tetap diberikan karena manfaatnya lebih besar ketimbang mudarat.

WHO merekomendasikan jarak antara dosis pertama dan kedua untuk vaksin Astrazeneca sejauh 12 pekan. [CNBC]

Baca Juga: Regulator: Pembekuan Darah Vaksin AstraZeneca Bertambah Jadi 168 Kasus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI