Suara.com - Thailand akan terus menggunakan vaksin Sinovac untuk melawan wabah Covid-19 meski ada laporan efek samping mirip stroke pada enam orang perempuan yang disuntik vaksin buatan Tiongkok tersebut.
Seperti dilaporkan Reuters, Rabu (21/4/2021), enam orang tenaga medis di Provinsi Rayong, daerah di timur Bangkok, mengalami gejala mirip stroke setelah disuntik vaksin Sinovac pada awal April.
Menurut sebuah panel pakar kesehatan di Thailand, enam orang tenaga medis tersebut mengalami gejala kantuk berat dan mati rasa pada beberapa bagian tubuh.
Keenam tenaga medis itu kini sudah pulih setelah diberikan perawatan untuk gejala stroke. Pada mereka juga tak ditemukan penggumpalan darah.
Baca Juga: Studi: Dua Persen Pasien Covid-19 di Perawatan ICU Alami Stroke
Sinovac sendiri belum memberikan komentar terkait temuan ini. Di Indonesia, salah satu negara yang menggunakan vaksin Sinovac, gejala mirip stroke belum pernah dilaporkan. Tetapi sebagian besar orang yang telah divaksin mengaku mengalami gejala kantuk, lapar, pegal-pegal, dan gatal-gatal.
Panel pakar di di Thailand mengatakan pihaknya belum tahu pasti apa yang menyebabkan gejala mirip stroke pada enam tenaga medis tadi. Tetapi mereka menduga gejala itu ada hubungannya dengan sistem syaraf dan tidak mematikan.
Enam tenaga medis itu sendiri telah menjalani scan atau pemindaian otak. Hasilnya menunjukkan bahwa otak mereka normal dan mereka tidak mengalami stroke. Adapun vaksin yang disuntikkan ke mereka juga diketahui tak bermasalah.
Vaksin dari batch yang sama dengan yang mereka gunakan juga sudah disuntikkan ke lebih dari 300.000 orang di provinsi lain di Thailand.
Baca Juga: Enam Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta