Suara.com - China berencana meluncurkan teleskop luar angkasa berukuran besar, sebagai bagian dari pembangunan stasiun luar angkasanya.
Disebut Teleskop Stasiun Luar Angkasa China (CSST), teleskop yang akan diluncurkan pada 2024 ini akan beroperasi sebagai observatorium optik luar angkasa bagi para ilmuwan di China.
Teleskop yang terkadang disebut Xuntian (diterjemahkan menjadi Survei Langit) ini akan memiliki lensa berdiameter 2 meter.
Besaran ini membuatnya mirip dengan Teleskop Hubble namun Xuntian menawarkan bidang pandang 300 kali lebih besar daripada Hubble.
Baca Juga: Unik! NASA Temukan Planet Asing yang Mampu Membuat Atmosfer Baru
Bidang pandang yang luas memungkinkan teleskop untuk mengamati hingga 40 persen langit selama sepuluh tahun menggunakan kamera besar 2,5 miliar piksel.
Secara khusus, teleskop akan mengorbit Bumi bersama dengan stasiun luar angkasa China dan akan dapat berlabuh secara berkala dengan awak kapal di masa depan.
"Teleskop akan dipasang dalam modul optik yang dapat terbang secara independen di orbit Bumi," kata Zhou Jianping, kepala perancang program penerbangan luar angkasa manusia di China.
Sementara itu, dia menambahkan, pihaknya akan membuatnya terbang kira-kira di orbit yang sama dengan stasiun luar angkasa China di masa depan.
"Ini akan membantu kami mengisi bahan bakar teleskop," ujarnya.
Konsep ini bisa menjadi keuntungan besar bagi CSST karena Hubble memerlukan sejumlah misi untuk untuk memperbaiki, meningkatkan, dan mengganti berbagai komponen serta sistem.
Baca Juga: China dan Rusia Berkolaborasi Bangun Pangkalan di Bulan
CSST akan mengamati ultraviolet dekat dan cahaya tampak. Teleskop ini juga bertujuan menyelidiki sifat materi gelap dan energi gelap, struktur skala besar kosmos, dan pembentukan serta evolusi galaksi.
Dilansir dari Space.com, Rabu (21/4/2021), CSST juga diharapkan memberikan kontribusi untuk mendeteksi dan mensurvei objek trans-Neptunian (TNO) dan asteroid dekat Bumi.
Selain itu, dalam persiapan stasiun luar angkasa baru China, para astronot negara tersebut saat ini menjalani pelatihan intensif untuk misi awak pertama dalam pembangunan stasiun masa depan.
Saat ini, empat pusat penelitian astronomi juga tengah di bangun di China untuk para ahli bekerja dan menganalisis data yang dikirim teleskop.
China tengah mempersiapkan 11 peluncuran pada 2021 dan 2022, termasuk empat misi awak untuk tahap konstruksi proyek tersebut.