Cek Fakta
Suara.com - Tingginya serangan siber yang mengancam kebocoran data, mendorong hadirnya Telkomsel Enterprise Mobile Security (TEMS), dengan dua solusi keamanan, yakni TEMS Mobile Endpoint Protection dan TEMS Mobile Apps Protection.
"Melalui kolaborasi dengan Lookout, kami meluncurkan Telkomsel Enterprise Mobile Security yang memberi keamanan maksimal bagi pelanggan Enterprise. Dengan sistem keamanan lebih terjamin, perusahaan bisa terus fokus meningkatkan produktivitasnya tanpa perlu mengkhawatirkan perlindungan terhadap aplikasi dan data,” ujar SVP Enterprise Account Management Telkomsel Dharma Simorangkir saat jumpa pers virtual, Selasa (20/4/2021).
Kedua solusi keamanan tersebut merupakan solusi keamanan siber berbasis cloud terbaru Telkomsel yang bekerja sama dengan Lookout.
TEMS Mobile Endpoint Protection dan TEMS Mobile App Protection memungkinkan perusahaan untuk melindungi ponsel, tablet, hingga Chromebook karyawan sekaligus mengamankan aplikasi yang digunakan pelanggannya.
Baca Juga: Telkomsel Prediksi Trafik Layanan Broadband Ramadhan Naik 8,54 Persen
Solusi tersebut didukung oleh Lookout Security Graph yang mampu menganalisis data lebih dari 200 juta perangkat, 142 juta aplikasi, dan 4 juta alamat web setiap hari.
Dengan teknologi machine intelligence, Lookout mampu mengamankan pengguna dari ancaman berupa phishing serta ancaman lainnya pada perangkat, aplikasi, dan jaringan dengan tetap mengutamakan privasi.
![Telkomsel Enterprise Mobile Security (TEMS). [Telkomsel]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/21/78803-telkomsel-enterprise-mobile-security-tems.jpg)
"Kami berusaha memberikan keamanan melalui solusi mobile endpoint security dengan perlindungan phishing dan konten untuk pelanggan enterprise di Indonesia,” ujar General Manager of Carrier Partnerships Lookout Firaz Azmeh.
Platform berbasis cloud ini pun dapat secara otomatis mendeteksi ancaman yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
"Kolaborasi dengan Lookout menjadi upaya lanjutan dari kami dalam mengutamakan inovasi dan kolaborasi untuk menghadirkan pemanfaatan teknologi di segala sektor," kata Dharma.
Baca Juga: Facebook Buka Suara soal Kebocoran Data Pribadi 533 Juta Pengguna
