Arkeolog Temukan Kota Kematian, Berisi 40 Makam Berusia Seribu Tahun

Selasa, 20 April 2021 | 13:42 WIB
Arkeolog Temukan Kota Kematian, Berisi 40 Makam Berusia Seribu Tahun
Kota kematian di Korsika. [Eric Cabanis/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para arkeolog Prancis menemukan kota kematian berusia seribu tahun, yang berisi 40 makam dari paruh pertama milenium di Korsika.

Mayat-mayat yang disimpan dalam kendi besar Afrika Utara tersebut berada di tempat yang disebut nekropolis, bahasa Yunani mengacu pada lokasi penguburan terpisah dari kota.

Karena banyak peradaban berbeda yang pernah menguasai Korsika, para ahli tidak dapat mengidentifikasi dengan tepat kapan mayat tersebut dikuburkan.

Penemuan itu dilakukan di desa nelayan yang sepi di Ile-Rousse, pantai barat Korsika, oleh para arkeolog dari National Institute of Preventive Archaeological Research (INRAP) Prancis.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Jejak Kaki Bayi Dinosaurus, Terkecil di Dunia

Kota ini didirikan pada pertengahan abad ke-18, tetapi penggalian menunjukkan penduduk kuno di daerah tersebut telah menempatinya selama lebih dari 6.000 tahun.

Petunjuk tentang nekropolis pertama kali ditemukan pada awal 2019, ketika selusin makam ditemukan.

Kota kematian di Korsika. [Francois Nascimbeni/AFP].
Kota kematian di Korsika. [Francois Nascimbeni/AFP].

Tetapi pada awal tahun ini, puluhan makam lainnya kembali ditemukan dengan keragaman yang besar dalam gaya arsitekturnya.

Para peneliti juga menemukan amphora yang biasanya digunakan untuk mengimpor barang cair seperti minyak atau anggur dari Afrika utara ke Mediterania pada abad ke-4.

Alih-alih digunakan untuk membawa barang cair, wadah keramik berbentuk vas dengan dua pegangan dan bagian leher yang lebih sempit itu, justru digunakan sebagai wadah menyimpan jasad, baik orang dewasa dan anak-anak.

Baca Juga: Sejarah Islam Masuk ke Uluan Sumsel Jadi Objek Penelitian

Dilansir dari Metro, Selasa (20/4/2021), ada total 40 jasad warga desa yang ditemukan, dari antara abad ke-3 dan ke-6, di tanah di belakang gereja paroki Ile-Rousse.

Sementara itu, para ahli masih menggali dua situs seluas 6.500 kaki persegi di pusat kota.

Beberapa makam juga ditutupi dengan tanah liat terakota, yang biasanya digunakan sebagai atap dalam arsitektur Romawi.

Para peneliti mengatakan analisis lebih lanjut masih diperlukan untuk mengidentifikasi identitas mayat-mayat tersebut.

INRAP mengakui bahwa orang Romawi memang menempati daerah Ile-Rousse selama periode waktu makam tersebut bertanggal.

Namun, dikatakan bahwa pemukim setelahnya, seperti Visigoth, mungkin telah menempati kota setelah orang Romawi pergi.

Pada awal milenium, Korsika memiliki sejumlah peradaban karena lokasi pulau itu merupakan pos strategis bagi negara mana pun yang mencoba menguasai Mediterania.

Arkeolog menemukan kota kematian di Korsika. [Eric Cabanis/AFP]
Arkeolog menemukan kota kematian di Korsika. [Eric Cabanis/AFP]

Pulau tersebut pernah digunakan oleh orang Romawi, Kartago kuno, Visigoth, Vandal, hingga kekuasaan Ostrogoth, sebelum dikuasai kekaisaran Bizantium pada 536 Masehi.

Meskipun diyakini daerah itu sebagian besar kosong, penemuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa kepadatan populasi di daerah itu selama pertengahan milenium pertama lebih besar dari yang dibayangkan para ahli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI