Suara.com - Para arkeolog Prancis menemukan kota kematian berusia seribu tahun, yang berisi 40 makam dari paruh pertama milenium di Korsika.
Mayat-mayat yang disimpan dalam kendi besar Afrika Utara tersebut berada di tempat yang disebut nekropolis, bahasa Yunani mengacu pada lokasi penguburan terpisah dari kota.
Karena banyak peradaban berbeda yang pernah menguasai Korsika, para ahli tidak dapat mengidentifikasi dengan tepat kapan mayat tersebut dikuburkan.
Penemuan itu dilakukan di desa nelayan yang sepi di Ile-Rousse, pantai barat Korsika, oleh para arkeolog dari National Institute of Preventive Archaeological Research (INRAP) Prancis.
Kota ini didirikan pada pertengahan abad ke-18, tetapi penggalian menunjukkan penduduk kuno di daerah tersebut telah menempatinya selama lebih dari 6.000 tahun.
Petunjuk tentang nekropolis pertama kali ditemukan pada awal 2019, ketika selusin makam ditemukan.
![Kota kematian di Korsika. [Francois Nascimbeni/AFP].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/20/45823-kota-kematian-di-korsika.jpg)
Tetapi pada awal tahun ini, puluhan makam lainnya kembali ditemukan dengan keragaman yang besar dalam gaya arsitekturnya.
Para peneliti juga menemukan amphora yang biasanya digunakan untuk mengimpor barang cair seperti minyak atau anggur dari Afrika utara ke Mediterania pada abad ke-4.
Alih-alih digunakan untuk membawa barang cair, wadah keramik berbentuk vas dengan dua pegangan dan bagian leher yang lebih sempit itu, justru digunakan sebagai wadah menyimpan jasad, baik orang dewasa dan anak-anak.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Jejak Kaki Bayi Dinosaurus, Terkecil di Dunia
Dilansir dari Metro, Selasa (20/4/2021), ada total 40 jasad warga desa yang ditemukan, dari antara abad ke-3 dan ke-6, di tanah di belakang gereja paroki Ile-Rousse.