Suara.com - CEO SpaceX, Elon Musk, telah memasang penerima jaringan internet Starlink pada prototipe Starship SN15 terbarunya, memungkinkan roket yang akan digunakan ke Mars tersebut memiliki akses internet berkecepatan tinggi.
Parabola Starlink terlihat terpasang pada dua pertiga bodi Starship, saat prototipe pesawat antariksa generasi berikutnya itu diletakkan di landasan peluncuran fasilitas SpaceX di Boca Chica, Texas, menjelang uji penerbangan minggu ini.
Tak hanya itu, SpaceX juga meminta izin sementara untuk mengoperasikan terminal pengguna tunggal secara eksperimental di ketinggian tidak lebih dari 12,5 kilometer.
Saat ini, terdapat lebih dari 1.300 satelit Starlink di orbit Bumi, dengan rencana SpaceX untuk mengembangkan konstelasi hingga 42.000 satelit selama beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Perusahaan Indonesia Ini Akan Uji Internet Satelit Starlink dari Elon Musk
Jaringan broadband Starlink ini sudah beroperasi di wilayah Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Jerman, Polandia, dan Inggris, sementara beberapa pesawat dan kapal kargo juga diharapkan dapat memanfaatkannya.
Kecepatan jaringannya diklaim akan menyaingi broadband fiber saat ini, tetapi Starlink tidak dibangun untuk orang-orang yang berada dalam cakupan internet memadai.
Musk ingin menawarkan konektivitas internet ke lokasi di mana akses jaringan tidak dapat diandalkan atau sama sekali tidak tersedia.
SpaceX berencana untuk terus memperluas jaringan Starlink hingga mencapai cakupan global yang mendekati populasi dunia pada 2021.
Musk mengatakan proyek internet luar angkasa tersebut akan digunakan untuk mendanai ambisinya menjelajahi Mars pada 2050.
Baca Juga: Elon Musk Ungkap Desain Baru Kapsul Dragon
Ia sering mengungkapkan tujuannya untuk mengubah umat manusia menjadi spesies multi-planet dan memastikan kelangsungan hidupnya di masa depan.
"Sekitar setengah dari uang saya ditujukan untuk membantu masalah di Bumi dan setengahnya untuk membangun kota mandiri di Mars demi memastikan kelangsungan hidup jika Bumi terkena meteor seperti dinosaurus atau Perang Dunia III terjadi," kata Musk, dikutip dari Independent, Rabu (14/4/2021).
Baik Starlink dan Starship akan terbukti penting untuk menjajah Mars.
Musk berharap bisa membangun hingga 100 Starship setahun, di mana masing-masing mampu membawa hingga 100 orang di dalamnya.
Penerbangan awak dapat dilakukan paling cepat tahun depan dengan perjalanan komersial pertama sudah direncanakan pada 2023.
Untuk mencapai hal ini, SpaceX melakukan jadwal pengujian yang sangat ambisius sejak Desember tahun lalu.
Sebelumnya, uji terbang empat prototipe Starship berakhir gagal karena terus meledak, namun Musk mengklaim Starship SN15 kali ini akan mendapatkan peningkatan besar untuk menghindari nasib serupa.