Suara.com - Varian baru virus corona yang memicu wabah Covid-19 asal Inggris ternyata tak lebih mematikan dibandingkan dengan varian lain atau varian awal, demikian hasil studi terbaru yang terbit di jurnal The Lancet Infectious Diseases pada Senin (12/4/2021).
Varian baru virus corona yang dikenal dengan nama B117 itu ditemukan di Inggris pada 2020 lalu dan kini telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Varian ini, jelas Reuters, bahkan sudah menjadi yang paling umum di Amerika Serikat.
Dalam studi terbaru ini para peneliti menganalisis satu kelompok pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Inggris selama November - Desember 2020 lalu. Mereka lalu dibandingkan dengan analisis dari pasien yang diketahui mengidap Covid-19 dari varian baru virus corona B117.
Hasilnya para peneliti tak menemukan perbedaan dari sisi risiko keparahan penyakit, kematian, hingga gejala klinis lainnya pada pasien pengidap Covid-19 yang terinfeksi varian B117.
Baca Juga: Ahli Khawatir Varian Baru Virus Corona Nigeria Lebih Mematikan
"Studi kami... menyajikan jaminan awal bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit karena virus corona B117 tidak berbeda soal tingkat keparahan dari mereka yang terinfeksi selain varian tersebut," jelas para peneliti.
Sementara studi lain yang terbit di jurnal The Lancet Public Health menunjukkan bahwa vaksin-vaksin yang tersedia saat ini masih efektif melawan varian baru virus corona B117.
Sebelumnya para ilmuwan mengatakan bahwa varian baru virus corona asal Inggris dengan nama B117 bisa 40 sampai 70 persen lebih menular ketimbang varian lainnya. Tingginya tingkat penularan B117 ini juga dikonfirmasi dalam penelitian baru ini.