Suara.com - Teknologi canggih tidak selalu digunakan NASA dalam setiap misinya. Seperti pada misi penjelajah NASA bernama Curiosity, yang mendarat pada 2012 di Mars.
Badan antariksa tersebut diketahui menggunakan zip tie atau ikat kabel untuk mengamankan kabel, pipa, bahkan peralatan yang longgar pada robot penjelajah.
Menariknya, zip tie tersebut sangat mirip dengan zip tie atau cable tie yang bisa didapatkan di pasaran dengan harga murah.
Fakta penggunaan zip tie pada penjelajah ini membuat bingung beberapa orang baru-baru ini.
Dilansir dari Science Alert, Selasa (13/4/2021) yang mengunggah gambar penampakan zip tie pada Curiosity, hal tersebut menjadi pernyataan beberapa pengguna Instagram, bahkan dikira palsu.
Ini juga bukan pertama kalinya orang-orang terkejut dengan penggunaan ikat kabel oleh NASA.
![Zip tie atau ikat kabel pada curiosity. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/13/22822-zip-tie-atau-ikat-kabel-pada-curiosity.jpg)
Saat penjelajah terbaru Perseverance mendarat di Mars pada Februari, banyak orang melihat penampakan zip tie pada lengan robot.
Penggunaan zip tie membuat orang bertanya bagaimana plastik dapat bertahan dalam perjalanan sejauh 560 juta kilometer, terpapar suhu 1.300 derajat Celcius saat mendarat ke permukaan, dan dalam kasus Curiosity telah terkena radiasi ultraviolet (UV) selama hampir sembilan tahun.
NASA dapat meyakinkan semua orang bahwa insinyur luar angkasa telah memikirkan kondisi-kondisi tersebut sebelum menggunakan zip tie pada penjelajah dan mengirim misi jutaan dolar AS itu ke Mars.
Pengikat kabel yang ditujukan untuk penggunaan di luar Bumi terbuat dari resin Tefzel ETFE (ethylene-tetrafluoroethylene) yang dirancang untuk suhu ekstrem, tingkat UV tinggi, dan radiasi 2.000 kali lebih banyak daripada yang ditemukan dalam versi nilon plastik standar.
Baca Juga: NASA Kembali Tunda Penerbangan Helikopter Pertama di Mars
Tak hanya itu, ikat kabel yang kokoh tersebut bahkan lebih tahan lama dari roda alumunium di Mars.