Suara.com - Bulan Purnama pada April akan menjadi yang terbesar dan paling cerah tahun ini, sekaligus sebagai fenomena Supermoon yang pertama dari dua Supermoon pada 2021.
Peristiwa langka tersebut terjadi ketika Bulan mendekati titik terdekatnya dengan Bumi pada orbitnya.
Bulan Purnama kali ini akan jatuh pada 27 April mendatang. Pada saat mencapai fase Bulan penuh, satelit alami Bumi itu akan berada di konstelasi Libra dan jaraknya menjadi 357.000 km dari Bumi.
Secara astronomis, Bulan Purnama akan dapat diamati mulai pukul 10.31 WIB hingga terbenam saat fajar.
Baca Juga: Ada Pink Moon! Masuk April 2021, Ini 5 Fenomena Langit Menarik
Setiap Bulan Purnama memiliki nama atau julukan yang berbeda-beda setiap bulannya.
Bulan Purnama pada April disebut sebagai Pink Moon secara tradisional oleh suku asli Amerika dan pemukim kolonial di Amerika Serikat.
Namun, bukan berarti Bulan tersebut memiliki warna pink atau merah muda, tetapi karena bertepatan dengan mekarnya bunga musim semi di belahan Bumi utara.
Menurut Farmers Almanac, moss pink atau wild ground phlox adalah salah satu bunga paling awal yang tersebar di musim semi.
Sesuai dengan namanya, bunganya berwarna merah muda dan itu juga menjadi sebutan untuk Bulan Purnama pada April.
Baca Juga: Masuk Maret 2021, 5 Fenomena Langit Menarik Ini Bisa Dinikmati di Indonesia
Dilansir dari Independent, Selasa (13/4/2021), fenomena ini akan menjadi Supermoon pertama sejak Mei lalu, saat Bulan melintas dalam jarak 360.000 kilometer.
Mengingat jaraknya yang cukup dekat pada 27 April mendatang, pengamat kemungkinan dapat melihat kawah dan fitur permukaan lainnya, bahkan tanpa bantuan teropong atau teleskop jika dilihat dalam kondisi bebas polusi.
Supermoon akan tampak lebih besar saat terbit atau terbenam di cakrawala karena efek yang disebut "ilusi Bulan", di mana mata manusia diperdaya untuk membandingkan ukurannya dengan objek dalam garis pandang seperti pohon atau bangunan.