Suara.com - Pasangan gay atau homoseksual Thailand mengaku heran setelah melihat betapa sewotnya warganet Indonesia menanggapi pernikahan kedua lelaki itu di media sosial. Pasangan itu bahkan menyewa pengacara setelah mereka menerima ancaman pembunuhan dari warganet Indonesia.
Suriya Koedsang awalnya mengunggah foto pernikahan mereka di Facebook pada 4 April lalu. Tetapi siapa sangka, warnet Indonesia langsung menyerbu unggahan itu untuk menumpahkan ejekan, caci-maki, dan penghakiman dari surga.
Di dalam kolom komentar warganet Indonesia menulis bahwa pernikahan sesama jenis dilarang oleh Tuhan dan bahwa pernikahan sejenis akan membawa azab.
Komentar-komentar itu kemudian dibalas oleh warga Thailand dan tak lama, kolom komentar Suriya pun berisi konten-konten kebencian antarnegara, penghinaan atas orientasi seksual, dan penghinaan terhadap agama tertentu.
"Saya punya banyak pertanyaan di kepala saya, 'Mengapa?'" tulis Suriya di Facebook, seperti dilansir dari Coconut.
"Kami menikah di rumah kami yang nyaman bersama keluarga, di tempat saya sendiri, di negara saya, lalu apa yang salah dengan Indonesia dan orang Indonesia? Mengapa harus begitu dramatis? Mengapa kalian sangat kasar pada kami? Mengapa saya harus bersembunyi jika saya tidak berbuat salah?" tulis Suriya.
Ia mengatakan bahwa ia menghormati semua agama dan mengaku pernah bersekolah di Pattani, kawasan selatan Thailand yang warganya mayoritas beragama Islam.
"Saya tak pernah punya masalah di sana. Selain itu, sanak-saudara saya yang Muslim selalu mendukung saya. Agama tak pernah mengajari kalian untuk membenci orang lain, merendahkan orang lain. Sebaliknya agama memperbaiki hati untuk menjadi orang yang berahlak baik," tulis dia.
Di Thailand pernikahan homoseksual memang belum sepenuhnya diakui oleh negara. Tetapi pengikatan sipil sudah diakui oleh negara dan dimanfaatkan oleh pasangan homoseksual meresmikan hubungan mereka.
Baca Juga: Umrah Virtual Rp 175 Ribu, Hujatan Warganet Indonesia Jadi Sorotan Dunia
Kini setelah dirinya, pasangannya, orang tuanya, keluarganya, dan bahkan fotografer pernikahannya menerima ancaman pembunuhan dari warganet Indonesia, Suriya menghubungi pengacara untuk meminta saran hukum.