Suara.com - Sejumlah pengguna Redmi Note 10 melaporkan adanya masalah pada komponen layar. Beberapa masalah yang dialami seperti respons sentuh yang error, kesulitan saat mengetik, hingga ponsel yang menjadi sangat lambat.
Dilaporkan NDTV, Minggu (11/4/2021), keluhan ini dialami sebagian besar pengguna Xiaomi Redmi Note 10 di India. Mereka mengadukan masalah tersebut ke pihak Xiaomi melalui unggahan di Twitternya.
Seperti yang dialami pengguna asal India, @AdvTarun93. Ia mengunggah video yang berisi layar tidak responsif saat digunakan mengketik.
Video berdurasi 45 detik itu memperlihatkan tombol fungsi keyboard yang tidak menampilkan huruf, meski sudah diketuk berkali-kali.
Baca Juga: Spesifikasi Redmi Note 10, Ponsel Xiaomi Terbaru Seharga Rp 2,4 Juta
Tak hanya itu, beberapa pengguna juga melaporkan layar Redmi Note 10 mereka tampak berkedip saat digunakan. Hal ini terjadi ketika mereka mengaktifkan fitur refresh rate menjadi 120 Hz.
Kedipan layar kemudian bisa berhenti ketika refresh rate diubah menjadi 60Hz. Kemudian perangkat juga bermasalah ketika Redmi Note 10 diaktifkan dalam mode gelap.
Bahkan, salah seorang pengguna mengaku telah mengganti ponselnya setelah Redmi Note 10 mengalami masalah berulang kali.
Pengguna tersebut juga melapor masalah ini ke customer service Xiaomi, tetapi ia diberitahu untuk menunggu satu hingga dua bulan untuk pembaruan perangkat lunak.
Menanggapi masalah tersebut, pihak Xiaomi India telah menyatakan bahwa perusahaan masih menyelidiki keluhan itu sebagai prioritas utama.
Baca Juga: Alasan Xiaomi Hanya Bawa 2 Varian Redmi Note 10 di Indonesia
“Kami menyadari masalah yang dihadapi beberapa pengguna di Redmi Note 10 Pro. Masalah ini telah dilaporkan oleh kurang dari 0,001 persen basis pengguna seri (Redmi) Note 10. Kami bekerja untuk menemukan solusi paling awal," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai merek yang berkomitmen, upaya kami adalah untuk terus memenuhi harapan konsumen kami," tambahnya.
Lebih lanjut, Xiaomi menegaskan Redmi Note 10 telah melewati pengujian ketat dengan pemeriksaan kualitas 10 poin sebagai standar kualitas tertinggi.
"Kami melihat masalah ini sebagai prioritas utama dan menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada konsumen kami," tambah juru bicara tersebut.