5 Fakta Terusan Suez Ini Jarang Diketahui

Rabu, 07 April 2021 | 09:00 WIB
5 Fakta Terusan Suez Ini Jarang Diketahui
Terusan Suez. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terusan Suez diresmikan pada 1869 dna terletak di sebelah barat Semenanjung Sinai. Ini merupakan terusan kapal sepanjang 163 kilometer, yang dibangun menghubungkan Samudra Atlantik Utara dengan Samudra Hindia bagian utara.

Mendorong sektor perdagangan dunia dan transportasi transatlantik, terusan ini sangat mengurangi jarak antara Eropa dan Asia.

Konstruksi besar itu membutuhkan waktu 10 tahun untuk menyelesaikannya dan memiliki sejarah menarik yang mungkin tidak diketahui banyak orang.

Dilansir dari Maritime Professional, Rabu (7/4/2021), berikut ini lima fakta yang jarang diketahui tentang Terusan Suez:

Baca Juga: Marwa Elselehdar, Kapten Kapal Perempuan Pertama di Mesir

1. Perluasan Terusan Suez sedang berlangsung

Pemerintah Mesir memutuskan memperluas Terusan Suez untuk semakin mengurangi jarak dan mempromosikan perdagangan dunia, terutama jalur perdagangan antara Asia dan Eropa.

Aktivitas di Terusan Suez. [AFP]
Aktivitas di Terusan Suez. [AFP]

Proyek ini dimulai pada 2014 dan diprogram untuk dapat digunakan pada akhir 2016.

Awalnya, Terusan Suez mempersingkat perjalanan sejauh 7.000 kilometer, sedangkan proyek yang telah selesai akan ditingkatkan menjadi hampir 9.600 kilometer.

Meskipun konstruksi aslinya memakan waktu hampir satu dekade untuk diselesaikan, penambahan baru ini akan siap dalam waktu kurang dari dua tahun dan pendapatan tol hampir dua kali lipat untuk pemerintah Mesir pada 2023.

Baca Juga: Pelaut Wanita Pertama Mesir Ini Dituduh Jadi Dalang Atas Insiden Suez

2. Terusan Panama dirancang oleh pengembang yang sama

Terusan Suez dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps.

Setelah berhasil menyelesaikan Terusan Suez, Lesseps mengembangkan ide untuk membangun kanal lain di atas Tanah genting Panama, Amerika Tengah.

Mengingat kesuksesan sebelumnya, investor dan pemerintah memberikan dukungan dan persetujuan.

Lesseps kemudian merekrut arsitek dan insinyur Gustave Eiffel, pencipta Menara Eiffel.

Lesseps berjanji bahwa membangun Terusan Panama akan lebih mudah dan lebih cepat daripada Suez.

Proyek tersebut dimulai pada 1881, dua belas tahun setelah Terusan Suez selesai, tetapi mengalami banyak kegagalan dan masalah di bawah manajemen Lesseps, termasuk epidemi yang mengakibatkan ribuan kematian.

Aktivitas di Terusan Suez malam hari. [AFP]
Aktivitas di Terusan Suez malam hari. [AFP]

Perusahaan Lesseps bangkrut pada 1889, sementara ia dan Eiffel dituntut atas persekongkolan dan penipuan.

3. Mayoritas buruh adalah penduduk asli

Sebagian besar orang yang dipekerjakan untuk membangun Terusan Suez adalah orang Mesir asli. Diperkirakan total ada sekitar 30.000 pekerja.

Membangun Terusan adalah upaya gabungan dari tenaga kerja manual primitif dan teknologi terbaru yang tersedia pada saat itu.

Penyusunan sebagian besar pekerja ini dilakukan di bawah pengawasan Khedive, yang pada dasarnya adalah seorang raja muda atau gubernur Mesir.

Para buruh seringkali bekerja dalam kondisi yang paling tidak manusiawi. Dengan kata lain, buruh sebagian besar dipaksa dan terdiri dari petani yang diancam untuk bekerja.

4. Pembangunannya sempat ditentang pemerintah Inggris

Sebagai seorang mantan diplomat, Lesseps telah mencapai kesepakatannya dengan pemerintah Mesir atau lebih tepatnya Khedive Mesir, dan bersama-sama keduanya membentuk Perusahaan Terusan Suez.

Tetapi karena proyek tersebut juga mendapat dukungan dari Kaisar Prancis Napoleon III, pemerintah Inggris melihatnya sebagai tindakan pembangkangan yang disengaja terhadap kekuatan pelayaran global.

Meskipun mengkritik proyek tersebut selama bertahun-tahun, pemerintah Inggris tidak ragu untuk membeli 44 persen saham perusahaan tersebut, ketika pemerintah Mesir mengajukannya untuk dilelang karena diperlukan lebih banyak dana dan terus menjadi pemegang saham mayoritas.

Penampakan Terusan Suez di masa lampau. [AFP]
Penampakan Terusan Suez di masa lampau. [AFP]

5. Napoleon Bonaparte juga berencana membangunnya

Banyak orang hebat di masa itu mencoba membangun kanal yang menghubungkan Laut Merah ke Mediterania, karena dianggap sebagai konstruksi yang logis dan strategis.

Ketika Napoleon Bonaparte menaklukkan Mesir pada 1789, ia mengirimkan tim peneliti untuk melakukan kanal semacam itu.

Sayangnya, tim tersebut salah perhitungan dan membuat Bonaparte mempertimbangkannya kembali.

Hanya beberapa dekade kemudian, ketika pengukuran baru menunjukkan bahwa perbedaan permukaan laut tidak akan menghalangi konstruksi, proyek tersebut disetujui.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI