Waduh! Data Pribadi Mark Zuckerberg Ikut Bocor

Selasa, 06 April 2021 | 11:30 WIB
Waduh! Data Pribadi Mark Zuckerberg Ikut Bocor
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. [AFP/Mandel Ngan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus kebocoran 533 juta data pengguna Facebook ternyata juga berimbas ke Mark Zuckerberg.

Beberapa data CEO Facebook ini dilaporkan juga masuk ke daftar data pribadi pengguna Facebook yang bocor di forum hacker.

Dikutip dari Business Insider, Selasa (6/4/2021), beberapa data informasi pribadi Zuckerberg yang turut ditampilkan adalah nama, lokasi, rincian pernikahan, tanggal lahir, hingga username ID Facebook.

Dave Walker selaku Peneliti Keamanan Siber menyatakan, Mark Zuckerberg bukan menjadi satu-satunya tokoh penting Facebook yang kena dampak kebocoran data.

Baca Juga: Waduh! Sebanyak 533 Juta Data Pengguna Facebook Bocor

Beberapa pendiri Facebook, seperti Chris Hughes dan Dustin Moskovitz juga termasuk di antara daftar 533 juta pengguna tersebut.

"Mengenai #FacebookLeak, dari 533 juta orang yang mengalami kebocoran. Ironisnya, Mark Zuckerberg juga termasuk dalam kebocoran tersebut," jelas Walker di akun Twitter.

Cuitan kebocoran data Facebook. [Twitter]
Cuitan kebocoran data Facebook. [Twitter]

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 533 juta data pribadi pengguna Facebook bocor di Internet. Data tersebut muncul di situs forum hacker dan bisa didapatkan secara gratis.

Informasi ini pertama kali ditampilkan oleh pengguna Twitter @UnderTheBreach. Dari foto yang ditampilkan, data ini berasal dari 106 negara, termasuk Indonesia.

Informasi sensitif yang muncul di forum tersebut terdiri dari nomor telepon, ID pengguna Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, biodata, hingga alamat email.

Baca Juga: Ratusan Juta Data Facebook Dibobol Hacker, 130 Ribu Dari Indonesia

Dari total 533 juta data pengguna yang bocor, data pengguna yang paling banyak ditampilkan berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah 32 juta.

Kemudian 11 juta data pengguna berasal Inggris dan 6 juta lainnya dari pengguna India. Sementara untuk pengguna Indonesia mencakup 130.331 data.

Data tersebut kemudian dicocokkan dan diverifikasi. Ternyata, data yang dibocorkan memang sesuai dengan profil pengguna Facebook.

Menurut Juru Bicara Facebook, insiden ini terjadi sejak 2019 lalu. Saat itu, Facebook memang memiliki kerentanan data yang pada akhirnya sudah diperbaiki perusahaan.

Peneliti Keamanan Siber Alon Gal mengatakan, data yang sudah berusia beberapa tahun dan bocor ke internet berpeluang memberikan informasi berharga bagi penjahat dunia maya. Mereka akan menggunakan data tersebut untuk menyamar atau menipu seseorang dan menyerahkan kode kredensial.

"Basis data sebesar itu, yang berisi informasi pribadi seperti nomor telepon banyak pengguna Facebook, pasti akan menyebabkan pelaku kejahatan memanfaatkan data tersebut untuk melakukan serangan rekayasa sosial atau upaya peretasan," kata Gal.

Menurut Gal, Facebook seharusnya memperlakukan data pengguna dengan hormat. Sebab, banyak orang yang mendaftar Facebook mempercayai mereka dengan menyerahkan data ke dalam aplikasi.

Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Shutterstock]
Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Shutterstock]

"Pengguna yang informasi pribadinya bocor adalah pelanggaran kepercayaan yang sangat besar dan harus ditangani sebagaimana mestinya," pungkas Gal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI