NASA Deteksi 2 Gempa di Mars, Lebih dari Magnitudo 3

Selasa, 06 April 2021 | 07:30 WIB
NASA Deteksi 2 Gempa di Mars, Lebih dari Magnitudo 3
Mars Insight. [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendarat InSight milik NASA di Mars mendeteksi dua gempa baru di Planet Merah, dengan kekuatan lebih dari magnitudo 3.0.

Misi ini mendarat di Mars pada November 2018 dan instrumen seismometernya mulai merasakan gempa Mars.

Misi tersebut mengidentifikasi lebih dari 500 gempa di tahun pertama Mars.

Sebelumnya, angin kencang menjadi kendala dan menghalangi pendeteksian sinyal.

Baca Juga: Persiapan Terbang, Ingenuity Sentuh Permukaan Mars

Sekarang, cuaca di Mars telah berubah dan pada Maret, InSight mendeteksi dua gempa tersebut.

"Sangat menyenangkan bisa mengamati gempa Mars lagi setelah sekian lama merekam suara angin. Karena sudah makan tahun di Mars, kami sekarang lebih cepat dalam mengkarakterisasi aktivitas seismik di Planet Merah," kata John Clinton, seismolog yang memimpin Marsquake Service InSight.

Dilansir dari Space.com, Selasa (6/4/2021), dua gempa baru tersebut terdeteksi pada 7 dan 18 Maret di wilayah yang disebut Cerberus Fossae.

InSight deteksi 2 gempa di Mars. [NASA]
InSight deteksi 2 gempa di Mars. [NASA]

Itu adalah area yang sama di mana dua gempa terbesar pernah terdeteksi oleh InSight pada tahun pertama misi di Mars, menunjukkan bahwa area tersebut sangat aktif.

Menurut NASA, para ahli sangat tertarik karena keempat gempa tersebut tampaknya cocok secara geofisika.

Baca Juga: Ada Pink Moon! Masuk April 2021, Ini 5 Fenomena Langit Menarik

"Selama misi, kami telah melihat dua jenis gempa Mars, yang satu lebih mirip gempa di Bulan dan lainnya mirip seperti di Bumi. Menariknya, keempat gempa besar yang berasal dari Cerberus Fossae ini seperti gempa di Bumi," ucap Taichi Kawamura, seismolog di Institut de Physique du Globe de Paris.

Di sisi lain, InSight juga sedang mengerjakan tugas yang diharapkan akan mempertajam pengamatan gempa Mars saat misi berlanjut selama satu tahun Mars berikutnya.

Tim misi menduga bahwa perubahan suhu yang besar antara siang dan malam di Mars, mungkin menciptakan suara letupan dan lonjakan dalam data seismometer, saat kabel yang menghubungkan instrumen ke pendarat utama mengembang dan menyusut.

Untuk mencoba melindungi kabel dari perubahan ini, tim InSight menggunakan lengan robot pendarat untuk menyendok tanah Mars ke kabel.

Namun, NASA memperingatkan ini adalah waktu yang sulit bagi InSight, yang mendapatkan tenaganya dari panel surya.

Meskipun musim badai debu di Mars telah berakhir, tetapi panel InSight masih tertutup debu.

Tak hanya itu, Mars juga semakin menjauh dari Matahari di sepanjang orbit elipsnya, sehingga mengurangi produksi tenaga surya.

Planet Mars. [Shutterstock]
Planet Mars. [Shutterstock]

Dengan kata lain, pendarat akan mengalami musim dingin di Mars. Mengingat kondisinya, tim misi berencana untuk mengalihkan InSight ke mode hibernasi untuk mengatasi kekurangan energi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI