Siklon Tropis Seroja di NTT Bukti Pemanasan Global Bukan Omong Kosong

Senin, 05 April 2021 | 21:35 WIB
Siklon Tropis Seroja di NTT Bukti Pemanasan Global Bukan Omong Kosong
Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Banjir bandang di NTT pekan ini dipicu oleh Siklon Tropis Seroja yang berpusat di sekitar Rote. [Antara/BPBD Flores Timur]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur adalah bukti bahwa pemanasan global sedang terjadi di Bumi saat ini.

"Ini sudah nyata, bukan lagi omong kosong, global warming bukan omong kosong," kata Doni dalam jumpa pers virtual, Senin (5/4/2021).

Anomali cuaca ini sudah dibaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sejak 2 April 2021 saat melihat bibit siklon yang akhirnya berubah menjadi badai siklon tropis di sekitar perairan NTT.

"Akibat global warming terjadilah aliran angin yang sifatnya siklonik dan ini sangat jarang terjadi di wikayah tropis speerti Indonesia tapi 5-10 tahun ini terjadi karena dampak perubahan iklim global," kata Kepala BMKG Dwikorita menambahkan.

Baca Juga: Daftar Provinsi Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 9 April, Termasuk DKI

BMKG juga telah menerbitkan peringatan dini terkait bahaya Gelombang Tinggi 4 - 6 meter akibat siklon tropis Seroja yang berlaku dari tgl 5 - 6 April 2021.

Diketahui, Siklon Tropis Seroja telah menerjang 10 kabupaten dan 1 kota di NTT. Daerah-daerah itu adalah Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.

Hingga Senin pukul 14.00 WIB tercatat sudah ada 68 korban meninggal dunia, 70 orang masih hilang, 15 luka-luka, 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak banjir.

Kemudian kerugian materiil yang tercatat sejauh ini; 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam.

Baca Juga: BMKG Catat Terjadi 39 Kali Gempa di Samosir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI