Suara.com - Pemerintah Mesir melakukan parade akbar yang menampilkan 22 mumi dari kerajaan Mesir kuno.
Mumi tersebut ditempatkan dalam kapsul khusus dan diangkut melintasi ibu kota Kairo.
Parade akbar ini dilakukan sebagai bagian dari pemindahan mumi ke museum baru.
Konvoi tersebut mengangkut 18 mumi raja dan empat ratu dari Egyptian Museum di Lapangan Tahrir Kairo ke National Museum of Egyptian Civilization di Fustat, sekitar lima kilometer ke tenggara.
Baca Juga: Terusan Suez Kembali Dibuka, 20 Kontainer Berisi Mainan Seks Berlayar Lagi
Pihak berwenang bahkan menutup jalan di sepanjang Sungai Nil. Parade ini dilakukan juga sebagai upaya membangkitkan minat pada koleksi barang antik Mesir, di saat sektor pariwisata hampir terhenti akibat pembatasan terkait Covid-19.
Menurut Zahi Hawass, arkeolog Mesir, setiap mumi ditempatkan dalam kapsul khusus yang diisi dengan nitrogen, untuk memastikan perlindungan dan kapsul dibawa dengan gerobak mewah untuk mengangkutnya.
"Kami memilih Civilization Museum karena untuk pertama kalinya kami ingin menampilkan mumi secara beradab, berpendidikan, dan bukan untuk hiburan seperti di Egyptian Museum," kata Hawass, dikutip dari Aljazeera, Senin (5/4/2021).
Pemindahan tersebut juga mengangkut mumi tertua Seqenenre Tao, raja terakhir dari dinasti ke-17, yang memerintah pada abad ke-16 SM dan diperkirakan mengalami kematian yang kejam.
Pawai juga menampilkan mumi Ramses II, Seti I, dan Ahmose-Nefertari.
Baca Juga: Bukan di Mesir, Arkeolog Temukan Mumi Burung Beo di Amerika
Pemindahan ini juga didukung oleh Egyptologist di American University, Kairo, Salima Ikram, yang mengatakan bahwa ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat kepada para raja-raja Mesir terdahulu.