Wow! Arkeolog Temukan Artefak Berusia 9.000 Tahun Berkat Kelinci

Senin, 05 April 2021 | 06:30 WIB
Wow! Arkeolog Temukan Artefak Berusia 9.000 Tahun Berkat Kelinci
Ilustrasi kelinci. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para arkeolog menemukan dua artefak terkubur berusia 9.000 tahun berkat seekor kelinci yang menggali tanah di Pulau Skokholm, Inggris.

Kedua artefak tersebut merupakan alat Zaman Batu berusia 9.000 tahun dan potongan tembikar berusia 3.750 tahun, kemungkinan dari guci Zaman Perunggu yang rusak.

Arkeolog sebelumnya telah menemukan artefak serupa di daratan Inggris, tetapi temuan baru ini adalah yang pertama dari jenisnya di Pulau Skokholm.

Temuan ini menunjukkan bukti bahwa manusia pernah mengunjungi atau tinggal di pulau tersebut ribuan tahun lalu.

Baca Juga: Makam Mewah Prajurit Zaman Besi Terkubur Dekat Burung Hantu Tanpa Kepala

Pulau yang terletak sekitar 3,2 kilometer di lepas pantai Pembrokeshire itu dikenal dengan puluhan ribu burung laut yang bersarang pada musim semi dan musim panas.

Keindahan alam dan margasatwa membuatnya mendapat julukan "Pulau Impian".

Artefak berusia 9.000 tahun dari zaman batu. [Skokholm Blog]
Artefak berusia 9.000 tahun dari zaman batu. [Skokholm Blog]

Temuan arkeologi selama bertahun-tahun menunjukkan bukti adanya orang prasejarah yang hidup di pulau ini, tetapi sedikit yang diketahui tentang mereka.

Mulai 1324, Pulau Skokholm diketahui menjadi peternakan kelinci selama 200 tahun ke depan.

Wardens Richard Brown dan Giselle Eagle, yang memantau pulau itu saat lockdown akibat pandemi, pertama kali menemukan artefak Zaman Batu berbentuk oval yang halus, ketika keduanya berada di dekat kelinci.

Baca Juga: Temuan Sementara Arkeolog: Pulau Kemaro Baru Dihuni Penduduk pada Abad 17

Foto-foto artefak tersebut kemudian dikirim melalui email kepada Toby Driver, arkeolog dari Royal Commission, Wales, yang akhirnya menghubungi ahli alat batu prasejarah Andrew David.

"Alat-alat itu jelas berasal dari Mesolitik akhir dan diduga telah digunakan dalam tugas-tugas seperti memproses makanan seperti kerang. Alat tersebut digunakan oleh masyarkaat pemburu-pengumpul sekitar 6.000-9.000 tahun yang lalu," kata David, dikutip dari Live Science, Senin (5/4/2021).

Selang beberapa hari setelahnya, Brown dan Eagle menemukan artefak lain, yaitu sepotong tembikar kasar yang digali kelinci dengan lubang yang sama seperti temuan sebelumnya.

Fragmen tembikar berasal dari guci berdinding tebal yang telah dihiasi dengan garis-garis di bagian atasnya.

Guci ini kemungkinan besar merupakan vas Zaman Perunggu awal dan digunakan sebagai wadah yang terkiat dengan penguburan kremasi.

Fragmen tembikar bertanggal antara 2100 dan 1750 SM atau sekitar 3.750 tahun yang lalu.

Mayat sering dikremasi dan dikubur dalam guci di Wales barat pada periode tersebut, namun ini adalah bukti pertama dari guci semacam itu ditemukan di Pulau Skokholm.

Ilustrasi Arkeolog. [Cesar Manso/AFP]
Ilustrasi Arkeolog. [Cesar Manso/AFP]

Berkat penemuan yang dibantu kelinci ini, Royal Commission, sekarang berencana untuk melakukan penggalian arkeologi di Pulau Skokholm musim panas ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI